Dulunya Korea berada dalam satu Kekaisaran sebelum dijajah oleh Jepang pada 1910 sampai era Perang Dunia 2 1945, di tahun tersebut Amerika Serikat dan Uni Soviet berkoalisi untuk mengakhiri kekuasan Kekaisaran Jepang di tanah Korea.Â
Karena keduanya berbeda ideolgi akhirnya mereka sepakat untuk berbagi tugas, Rusia mengurus wilayah utara sedangkan Amerika mengurus wilayah selatan.Â
Inilah awal mula terpecahnya negara Korea mereka jadi punya 2 kelompok dengan ideologi yang berbeda, orang-orang di utara menganut paham Komunis sedangkan mereka yang di selatan lebih Liberal dan Demokratis.Â
Kondisi ini diperparah dengan Perang Dingin pada 1947 yang melibatkan Amerika Serikat melawan Uni Soviet, inilah yang mengakibatkan terjadinya Perang Saudara di Korea pada 1950-1953.Â
Meskipun kini perang sudah berakhir Korea Utara dan Korea Selatan belum pernah berdamai, tidak pernah ada perjanjian perdamaian yang disetujui oleh kedua belah pihak.Â
Arni Arta Rahayu Jurnalis Tirto.id menjelaskan Kerajaan Joseon, merupakan salah satu dinasti terkuat pada era Kekaisaran Korea kekuasaanya menjadi yang terlama sepanjang sejarah  yakni 1392-1897 M.Â
Lalu pada 1897-1910 mereka berganti nama menjadi Kekaisaran Korea Raya (The Korean Empire), sebelum Kekaisaran Joseon lahir ada 3 kerajaan yang berkuasa di Negeri Ginseng ini.Â
Yakni Goguryeo, Â Baekje, dan silla ketiganya sepakat untuk bersatu pada 918-1392 M, orang yang mencetuskan persatuan 3 kerajaan tersebut adalah Raja Taejo dari Goguryeo.Â
Ia dikenal sebagai keturunan Bangsawan yang memiliki pengaruh sangat besar pada zaman itu, dia diketahui menguasai seluruh aset perdagangan di tanah Korea.
Biaya yang Dibutuhkan
Perselisihan antar 2 negara ini memang sangat rumit dan panjang tapi jika persatuan dapat membuat mereka lebih maju kenapa tidak coba dilakukan?, karena usaha persatuan Korea memiliki banyak tantangan selain karena perbedaan ideologi.Â