Jika berbicara tentang depresi itu adalah penyakit mental jadi yang namanya orang sakit, dimanapun tempat tinggalnya juga tidak bisa dibilang baik.Â
Apalagi kalau depresi di negara yang mana kita tidak memiliki saudara, teman, atau kenalan di sana namun memang kualitas hidup di luar negeri khususnya negara-negara maju itu jauh lebih baik.Â
Ini karena daya beli (purchasing power) di sana jauh lebih tinggi yang dimaksud daya beli singkatnya adalah uang, dimana ketika kita bekerja di luar negeri dengan gaji mata uang negara tersebut.Â
Itu nilainya jauh lebih tinggi daipada di Indonesia contohnya di Jepang, gaji karyawan kantoran di Tokyo rata-rata 240-243 ribu Yen per bulan yang setara 25-26 juta Rupiah.Â
Jurnalis DataIndonesia.id Monavia Ayu Rizaty menjelaskan menariknay di sini adalah, negara-negara maju dengan nilai mata uang yang tinggi ternyata angka depresinya juga tinggi.Â
Berdasarkan Wisevoter Yunani menjadi negara dengan tingkat depresi paling tinggi di dunia pada tahun 2023, yakni 6,52% dari total jumlah penduduk karena meskipun gaji di sana tinggi namun angka pengangguran juga tinggi.Â
Ini disebabkan krisis ekonomi yang membuat banyak karyawan kantoran, sampai buruh pabrik di sana terpaksa harus di PHK.Â
Diketahui gaji rata-rata orang Yunani sekitar 24 Euro per bulan atau setara dengan 40 juta 600 ribu Rupiah, meskipun 50% di antaranya ada yang berpenghasilan di bawah itu tergantung tingkat pekerjaannya.
 Â
Mengenal Konsep PPP
Jika berbicara tentang daya beli dalam dunia keuangan ini dikenal dengan istilah PPP (Purchasing Power Pariaty) ini merupakan sebuah konsep yang bisa menjelaskan, kenapa nilai mata uang negara tertentu bisa naik turun.Â