Semua orang butuh refreshing atau hiburan dan ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk itu tapi salah satu cara yang sering dilakukan orang Indonesia, adalah belanja (shopping) dan tidak bisa dipungkiri orang Indonesia cenderung lebih suka produk luar.Â
Mulai dari tas, sepatu, baju, celana, jam tangan, kita selalu merasa lebih keren ketika mampu membeli atau memakai produk luar seperti contohnya memakai jam tangan buatan eropa.Â
Meskipun kini sudah banyak produk-produk fashion buatan lokal, setidaknya ada 2 alasan kenapa orang Indonesia lebih suka produk luar atau impor.Â
Pertama karena memang produk luar memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang produk lokal, kedua karena gengsi seperti yang dijelaskan sebelumnya kita akan selalu merasa lebih keren/lebih kaya ketika memiliki produk impor.Â
Jika kita tinggal di luar negeri harga-garga barang termasuk produk-produk fashion, itu akan jauh lebih murah contohnya salah satu brand fashion ternama asal Jepang Uniqlo.Â
Seringkali dianggap mahal oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnya mereka yang bergaji UMR atau di bawahnya, sedangkan di negara asalnya tentu ini hal barang murah yang hempir ada di setiap toko baju.Â
Devayanti Pardi Jurnalis KOIN WORKS menjelaskan berlibur atau healing dil luar negeri, juga tidak boleh dilakukan sembarangan kita perlu mempersiapkan kondisi keuangan.Â
Artinya harus diperkirakan dengan seksama berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan untuk liburan, jika ingin berlibur ke banyak tempat yang jauh sehingga memakan waktu yang panjang.Â
Dimana kita harus menginap di luar kota/pulau sebaiknya menyiapkan dana minimal dari 6 bulan sebelumnya, bahkan ada beberapa orang yang sudah mengumpulkan dana dari 2 tahun sebelum berlibur.
Netizen: Mending Depresi di Luar Negeri
Sekarang kembali lagi ke pertanyaan benarkah lebih baik depresi di luar negeri daripada di Indonesia? Jawabannya tidak juga, karena yang menjadi fokus pembicaraan artikel ini adalah terkait karir, pilihan pendidikan, kondisi sosial budaya , dan opsi tempat liburan.Â