Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Di Balik Mahalnya Harga Tiket Konser di Indonesia, Ternyata Ini Alasannya!

14 Januari 2024   15:09 Diperbarui: 23 Januari 2024   12:59 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Kumparan (potret suasana di konser musik)

Konser Kok Mahal?

Pastinya banyak dari kita yang mau menonton konser artis atau musisi favorit kita namun terkadang keinginan itu terhalang karena faktor keuangan, tiket konser di Indonesia bisa dibilang sangat mahal khususnya bagi kalangan kelas bawah dan menengah. 

Kita bisa lihat konser yang heboh diperbincangkan akhir tahun lalu yaitu konser Coldplay, sebelumnya juga ada Blackpink yang harga tiketnya mencapai puluhan juta Rupiah. 

Pertanyaannya kenapa harga tiket konser bisa semahal itu? apakah karena untuk membayar artisnya?, apakah karena faktor perizinan yang sulit? Atau apakah ada korupsi di balik setiap konser?. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam fenomena-fenomena yang terjadi dalam setiap konser, dimana peristiwa tersebut jarang diketahui oleh publik. 

Jika kita melihat dari beberapa riset dan statistik yang ada di media sudah jelas betapa besarnya industri bisnis tiket konser ini, kebanyakan para artis atau musisi bisa mendapatkan jutaan Dollar sekali konser. 

Billy Patoppio Jurnalis Suarasurabaya.net menjelaskan sudah banyak orang yang protes tentang mahalnya tiket di Indonesia, di media sosial bahkan ada yang coba membandingkan harga tiket konser di negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Australia. 

Ternyata di sana harga tiket konser tidak semahal di Indonesia contohnya harga tiket Coldplay di Singapura Januari 2024 ini, berkisar antara 68 Dollar Singapura (Rp 760 ribu) sampai 398 Dollar Singapura (Rp 4,4 juta).


Konser Musik menjadi Industri Bisnis

Contoh konser Blackpink awal Maret 2023 lalu yang harga tiketnya 2-5 juta Rupiah sekarang coba kita ambil harga tengah 3 juta Rupiah, itu dikali jumlah penonton data terakhir adalah 70 ribu penonton jadi 3 juta dikali 70 ribu. 

Hasilnya 210 milyar Rupiah itu untuk sekali konser belum termasuk hasil penjualan merchandise dan uang sponsor/brand, jadi konser musik merupakan industri yang bernilai sangat besar.

Apalagi jika artis atau musisinya sudah memiliki nama besar di dunia internasional, sekali tampil mereka bisa dibayar milyaran Rupiah dan perputaran uangnya sangat besar tidak hanya ke artisnya saja. 

Tapi juga ke penyelenggara (EO), pengiklan/sponsor, label manajemen musik, media peliput acara, bahkan sampai ke pemerintah karena membuat konser sebesar itu pastinya perlu izin dari otoritas setempat. 

Tapi bagaimana jika itu semua ternyata hanya sebuah ilusi atau tipuan?, karena pembahasan ini tidak bisa dilepaskan dari yang namanya inflasi. 

Jadi sebenarnya harga tiket konser itu tidak mahal kalau kita melihat dari sudut pandang teori ekonomi inflasi ini, bukan tiket konsernya yang mahal tapi karena nilai mata uang kita yang menurun. 

Sehingga ketika ada konser musisi internasional maka harganya harus menyesuaikan dengan perhitungan mata uang, dari negara asal musisi tersebut karena Rupiah ini menunrun jadi otomatis harganya semakin tinggi. 

Vina Elvira Jurnalis Kontan.co.id menjelaskan bisnis konser musik di Indonesia, kini meningkat derastis karena berakhirnya masa pandemi yang sempat membuat konser-konser musik dilarang. 

Minat para pecinta musik untuk menghadiri konser atau event-event lain, ini meningkat karena banyak dari mereka yang rindu suasana ramai dan riuhnya konser yang selama pandemi dilarang.

Peran Teknologi

Harga tiket konser di Indonesia setiap tahun semakin mahal karena dihitung dengan inflasi yang terjadi ditambah lagi di zaman digital seperti sekarang, muncul berbagai konser dengan konsep-konsep teknologi modern seperti konser hologram dan konser virtual. 

Dimana para penggemar atau penonton menyaksikan musisi idolanya, melalui layar besar 3 dimensi ada juga yang artis atau musisinya muncul dalam bentuk hologram. 

Bisa juga dari pihak musisi atau artisnya yang melakukan konser di satu studio besar, namun di dalamnya tidak ada penonton yang ada hanyalah kamera-kamera untuk merekam dan disiarkan secara online. 

Sehingga penggemarnya bisa menyaksikan konser itu melalui live streaming, itulah yang disebut konser virtual atau hologram dimana kita tidak perlu lagi menghadiri konser musik. 

Apalagi sekarang sudah ada platform online streaming seperti Youtube yang bisa kita gunakan, untuk menonton artis atau musisi favorit kita secara gratis dan tidak perlu repot-repot datang ke konser musik. 

Mengutip dari BRILIANT HEARING.id dalam artikel berjudul, 'Perkembangan Teknologi Suara Pada Konser Musik' dijelaskan. 

Perkembangan teknologi salah satunya audio atau suara dalam konser musik ini berkembang pesat di era modern, teknologi suara seperti microphone, audio amplifier, dan mixer audio digital. 

Membuat para teknisi di konser-konser musik dapat memonitor dan mengontrol kualitas suara secara presisi dari kejauhan, teknologi suara ini terus dikembangkan untuk berbagai konser musik dengan luas ruang yang berbeda. 

Karena semakin luas ruangan tempat konser apalagi untuk konser luar ruangan (outdoor), itu akan semakin membutuhkan audio monitor, microphone, dan mixer yang super canggih.

Kenaikan Harga Tiket

Hal yang menarik di sini adalah dengan betapa besarnya perputaran uang di industri bisnis konser musik ini yang mana di setiap konser, setidaknya membuat 10 ribu sampai 100 ribu orang datang dan berkumpul di tempat yang sama. 

Karena begitu banyaknya orang yang berkumpul di satu tempat contohnya konser di stadion Gelora Bung Karno, katakanlah penontonya berjumlah 50 ribu orang dan itu belum termasuk orang-orang yang di sekitar GBK. 

Dimana mereka datang bukan untuk nonton konser tapi hanya sekedar jalan-jalan, berolahraga, atau nongkrong bersama teman-temannya jika dihitung jumlahnya bisa ratusan ribu orang berada di sana. 

Hal ini membuat tidak hanya konser saja yang menjadi bisnis, di sekitar kawasan konser pasti ada berbagai kios-kios yang menjual berbagai makanan dan minuman. 

Bahkan ada juga yang kios yang menjual berbagai aksesoris dan busana mulai dari kaos, jaket, gelang dan lain sebagainya biasanya bergambar artis atau musisi yang konser. 

Jurnalis Detiktravel Putu intan menjelaskan mahalnya harga tiket konser memunculkan kesenjangan di tengah masyarakat, banyak yang mempertanyakan kenapa tiket konser di Indonesia begitu mahal. 

Bahkan jika dihitung harganya jauh melebihi negara-negara tetangga, contohnya tiket konser Coldplay akhir November 2023 lalu yang harganya mencapai 800 ribu sampai 11 juta Rupiah. 

Padahal di Singapura harganya hanya 68 Dollar Singapura (Rp 758 ribu) sampai 298 Dollar Singapura (Rp 3,3 juta), harga tiket ajang penghargaan musik Korea Selatan juga dikeluhkan terlalu mahal. 

Acara yang bertajuk Golden Disc Award (GDA) yang digelar pada 6 Januari 2024 di Jakarta ini, mempersembahkan berbagai penampilan dari musisi dan idol grup Kpop.

Kenapa di Indonesia lebih Mahal dari Negara Tetangga?

Dari penjelasan sebelumnya pada akhirnya muncul kembali pertanyaan mengapa harga tiket konser di Indonesia itu jauh lebih mahal daripada negara-negara tetangga?, tentunya selain faktor inflasi adakah alasan-alasan lain yang selama ini disembunyikan dari publik?. 

Apakah ada korupsi di balik setiap konser?, sejauh ini belum ada data yang jelas terkait adanya korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara atau pemerintah dalam sebuah konser. 

Kalau penipuan jelas banyak umumnya dilakukan oleh para calo tiket, dimana mereka menjual tiket dengan harga jauh lebih mahal dari harga aslinya. 

Seperti konser Coldplay di Jakarta 2023 lalu ada yang membeli tiket seharga 15-20 juta Rupiah, namun ternyata tiketnya tidak pernah diberikan alias ditipu dan tidak hanya satu orang yang menjadi korban penipuan calo ini. 

Tapi ada puluhan orang yang tertipu hingg puluhan juta Rupiah, jika dihitung-hitung total uang yang didapatkan calo penipu itu mencapai 40 milyar Rupiah. 

Wanda Novi Jurnalis RadarJabar menjelaskan salah satu alasan kenapa harga tiket konser di Indonesia begitu mahal, adalah tarif sewa stadion karena jumlah stadion besar di Indonesia masih terbilang sedikit. 

Sehingga penyelanggara (EO) tidak punya banyak pilihan di sisi lain lain, pihak pengelola stadion juga tidak mau rugi karena yang mau diselenggarakan adalah konser internasional. 

Maka mereka menetapkan tarif yang sangat mahal untuk satu konser penyelenggara juga tidak punya pilihan, kalaupun mereka mencari stadion lain yang lebih murah kapasitasnya tidak cukup untuk menampung jumlah penonton sesuai target.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun