Mengutip dari BBC News dalam artikel 'Kaliningrad Profile' dijelaskan, sejak Polandia dan Lithuania 2 negara yang menjepit wilayah Kaliningrad itu bergabung dengan Uni Eropa pada 2004, tidak mungkin bagi warga Rusia maupun turis berpergian tanpa melintasi kawasan wilayah milik Uni Eropa.Â
Sehingga terjadi konflik antara Rusia dan Lithuania, meneganai sistem transit bagi para turis yang ingin pergi dari Ruisa ke Kaliningrad dan kebijakan imigrasi.Â
Kaliningrad memliki peran yang sangat penting bagi Moskow karena posisinya sangat strategis, sehingga digunakan sebagai pelabuhan armada laut tempur Rusia dan menjadi satu-satunya pelabuhan Rusia yang tidak diselimuti es.  Â
Jerman Tidak Lagi Menginginkan Kaliningrad
Setalah Jerman bersatu pasca perang dingin ternyata tidak seperti yang dikhawatirkan para pemimpin negara eropa saat itu, Jerman sama sekali tidak berusaha merebut kembali wilayah Kaliningrad atau melakukan pemberontakan kepada negara barat.Â
Bahkan Rusia sempat menawarkan sebagian wilayah Kaliningradi kepada Jerman, karena bagaimapun Jerman adalah etnis pertama yang menghuni kota tersebut sebelum mereka.Â
Namun Jerman menolaknya karena mereka telah membuat sebuah perjanjian, bahwa Jerman yang kini bersatu adalah yang dulunya Jerman Barat dan Jerman Timur sehingga mereka tidak bisa mengambil wilayah lain.Â
Mengutip dari Inyourpocket.com, dalam artikel berjudul 'Kaliningrad History' dijelaskan bahwa kembali pada masa akhir perang dunia 2.Â
Kaliningrad pernah hancur lebur pada akhir perang dunia 2 tepatnya 1944, ini karena serangan besar-besaran yang dilakukan tentara Inggris dan Soviet  bahkan invasi ini mengakibatkan rusaknya bangunan-bagunan suci dan bersejarah.Â
Dimana 2 diataranya adalah Katedral Konigsberg dan Istana Konigsberg, tentara Uni Soviet berhasil menghancurkan kota tersebut dan menciptkan kepanikan bagi warganya.Â
Membuat ribuan orang Jerman yang tinggal di Kaliningradi saat itu, terpaksa harus mengungsi ke wilayah Jerman Barat puncak dari serangan pasukan yang diberi julukan Red Army itu adalah Januari 1945.Â