Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Financial Freedom Sebelum Umur 30 dan Pensiun Muda, Emang Bisa?

18 Agustus 2023   13:00 Diperbarui: 20 Agustus 2023   08:20 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merdeka finansial (Dok. Shutterstock/One photo via KOMPAS.com)

Apa Itu Financial Freedom?

Semua orang tentunya ingin mencapai yang namanya Kebebasan Finansial (Financial Freedom) apa itu Financial Freedom?, Singkatnya ini adalah kondisi dimana seseorang punya uang banyak hingga milyaran bahkan triliunan, agar bisa melakukan apapun yang diinginkan. 

Bisa menjalankan segala sesuatu tanpa batas, mulai dari sekedar santai-santai, main game seharian, kerja sesuka hati dan fleksibel, intinya bebas melakukan semua yang kita mau. 

Pertanyaannya apabila seseorang memiliki pilihan, untuk mencapai Financial Freedom dan pensiun  muda misalnya di usai 30an. 

Tapi dengan syarat dia harus bekerja super keras di usia muda 20an sampai 30an jika diberikan pilihan seperti itu apakah kalian siap melakukannya?, atau kalian lebih memilih jalan seperti orang-orang pada umumnya, yaitu kerja sewajarnya saja tidak terlalu keras dan pensiun di usia tua?. 

Jadi pertanyaan besar di pembahasan kali ini adalah apakah kita khususnya Gen Z mampu mencapai Financial Freedom dan pensiun di usia muda?, apakah ini realistis? Jawabannya tidak sesederhana antara mampu dan tidak mampu. 

Todd Christensen Penulis sekaligus Konselor Keuangan, pada salah satu artikelnya di Money Fit menjelaskan Kebebasan Finansial adalah ketika kita memiliki tabungan. 

Bisa berupa investasi aset finansial maupun uang tunai yang cukup, untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga  jadi Kebebasan Finansial ini tidak hanya untuk menyenangkan diri sendiri. 

Artinya untuk mencapai itu kita harus mengumpulkan tabungan sebanyak-banyaknya di masa sekarang, untuk masa depan dimana kita hidup lebih nyaman dan bisa mencapai segala hal yang kita inginkan.                                                                                                    

Kemandirian Finansial & Pensiun Dini

Pada tahun 2019 ada satu penelitian di Amerika Serikat yang menemukan sebanyak 52% orang sudah merencanakan untuk keluar dari pekerjaannya, bahkan di antara mereka juga ada yang ingin pensiun sebelum berusia 65 tahun. 

Jika dijumlah secara keseluruhan sekitar 165.000 orang sudah mempersiapkan diri untuk pensiun dini, sekarang pertanyaannya adalah bagaimana bisa sebanyak itu orang yang mau pensiun muda?. 

Salah satu jawabnnya adalah buku Self Help dan salah satu yang paling populer adalah 'The 4 Hour Work Week' karya Timothy Ferris, buku ini begitu viral di Amerika pada saat itu. 

Buku ini intinya mengajarkan tentang cara-cara dang langkah-langkah untuk mencapai Financial Freedom, bahkan di Amerika sendiri topic tentang Self Help ini sudah menjadi tren di era tahun 1900an. 

Ada juga buku berjudul 'Your Money Your Life' yang kurang lebih sama menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan, untuk mencapai Financial Freedom jadi topik tentang pensiun dini ini sudah sejak dulu nge-tren di Amerika. 

Jurnalis AARP John Waggoner menjelaskan, bahwa sayangnya wacana tentang pensiun dini tidak cocok untuk semua orang bahkan kebanyakan orang tidak bisa mencapainya. 

Salah satu alasan paling mendasar adalah health care is expensive (perawatan kesehatan itu mahal), di Amerika ada program yang memberikan perlindungan kesehatan orang-orang tua berusia 65 tahun ke atas. 

Program ini bernama Mediacare, masalahnya jika seseorang belum berusia 65 tahun dan sudah memutuskan pensiun maka ia tidak bisa mendaftarkan diri ke program asuransi tersebut. 

Tapi sebagaimana manusia biasa ia tetap bisa sakit dan memerlukan perawatan kesehatan, tanpa asuransi biaya perawatan kesehatan akan sangat mahal.

FIRE (Financial Indepence Retire Early)

Lalu apa itu FIRE? Singkatnya ini adalah gerakan yang mengharuskan seseorang khususnya anak muda menabung uang sebanyak-banyaknya dan melakukan investasi ekstrim, kenapa disebut ekstrim?. 

Karena untuk melakukannya seseorang harus menjalani gaya hidup yang sangat minimalis dan super hemat, demi mencapai Financial Freedom secepatnya jadi misalnya kita memiliki gaji atau penghasilan UMR. 

Katakanlah UMR Jakarta yaitu 4,9 juta untuk mendapat uang segitu kita harus bekerja selama 8 jam sehari, itu juga belum teritung ketika lembur atau dalam perjalanan berangkat dan pulang apalagi untuk yang rumahnya jauh. 

Dari konsep FIRE ini kita harus mulai bertanya pada diri sendiri, apakah dengan pekerjaan seperti sekarang dengan gaji UMR ini layak untuk terus dipertahankan?. 

Kemudian apakah bisa kita mencapai Financial Freedom dan pensiun muda dengan pekerjaan seperti ini?, tentu saja jika gaji UMR jawabannya adalah tidak. 

Penghasilan 4,9 juta sebulan kemudian berharap bisa mencapai Financial Freedom di usia 30 itu sangat tidak masuk akal, oleh karena itu gerakan FIRE ini disebut ekstrim karena mengaharuskan kita untuk menyisihkan 70% gaji untuk ditabung dan investasi. 

Mengutip dari Ramsey dalam artikel berjudul 'What Is the F.I.R.E Movement?', dijelaskan bahwa FIRE adalah gerakan menabung dan investasi secara besar-besaran dari 50-75% penghasilan. 

Ini dilakukan agar seseorang memiliki tabungan dan dana yang cukup untuk pensiun muda, jadi intinya kita harus menyisihkan setidaknya setengah dari penghasilan kita untuk ditabung.

Bagaimana caranya? Ada 2 hal yang umum dilakukan orang-orang yang melakukan FIRE, yakni membatasi pengeluaran mereka dengan sangat ketat. 

Bahkan ada yang rela menjalani gaya hidup sangat minimalis dan super irit, kedua adalah dengan mencari pekerjaan sampingan (side job) untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Mengorbankan Kenikmatan Masa Kini untuk Masa Depan

Bisa dibilang konsep FIRE ini mengorbankan kenikmatan dan kesenangan di masa sekarang demi mendapatkan kenyamanan di masa depan, cara seperti ini sulit dilakukan dan membuat kurang nyaman bagi sebagian orang terutama yang gaji UMR. 

Karena jika dihitung total gaji UMR misalnya 4,9 juta dikurangi 70% untuk menabung dan investasi, artinya kita hanya punya 1,47 juta setiap bulannya. 

Apalagi bagi kalian yang sudah menikah atau berkeluarga ini akan sangat sulit karena itu gerakan ini disebut ekstrim, lalu pertanyaannya apakah apakah hasil dari FIRE ini sepadan dengan apa yang telah kita korbankan?. 

Jika diringkas tujuan dari gerakan FIRE ini hanya satu yaitu mencapai Financial Freedom, agar bisa pensiun dari pekerjaan sedini dan semuda mungkin. 

Kalau semua itu berhasil tercapai kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan dan impikan selama ini, mulai dari travelling keliling dunia, membeli rumah di pedesaan, atau menghabiskan waktu yang berkualitas bersama pasangan dan keluarga. 

Ada bayak pihak yang mengkritik gerakan FIRE ini, salah satunya adalah artikel di Happiness Academy berjudul 'To Be Happy in The Present Time or In The Future?'. 

Di sana dijelaskan bahwa tidak pernah ada kejelasan, apakah kita akan benar-benar mendapatkan yang kita mau di masa depan sepeti yang sudah kita rencanakan. 

Seseorang rela mengorbankan atau menunda kesenangan yang bisa mereka dapatkan di hari ini, demi masa depan yang dianggap lebih indah dibandingkan menikmati momen dan menciptakan kebahagiaan dari sekarang. 

Tidak pernah ada jaminan bahwa masa depan kita akan jauh lebih bahagia, namun kebanyakan orang meyakini hal itu sehingga mereka menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mencemaskan masa depan.

FIRE Tidak Bisa Dilakukan Semua Orang

Bagi sebagian orang di Amerika negara dimana gerakan ini pertama kali digaungkan FIRE adalah sesuatu yang sangat bisa dilakukan, karena sepadan hasilnya dengan apa yang sudah dikorbankan kebanyakan orang-orang di sana meyakini bahwa hidup ini harus dinikmati. 

Bekerja bagi orang Amerika bukanlah cara menikmati hidup, kecuali jika bekerja untuk bisnisnya sendiri jadi melakukan pekerjaan untuk memakmurkan diri sendiri. 

Bukan sebagai pengabdi di perusahaan orang lain dan memperkaya bosnya, bagi mereka menjadi pengabdi korporat seperti itu adalah sebuah bentuk ketidakbebasan dalam hidup. 

Dari sinilah muncul sebuah moto hidup yang berbunyi 'enjoying life at its finest' artinya, menikmati hidup sebaik-baiknya meskipun harus melakukan banyak pengorbanan. 

Namun pada prakteknya gerakan FIRE ini bisa dilakukan tidak se-ekstrim seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak harus kaku seperti menabung sekian juta dan investasi sekian juta setiap bulan. 

Karena kondisi hidup setiap orang berbeda-beda kalau kita terpaku pada konsep FIRE-nya orang Amerika tentu tidak akan sesuai, apalagi bagi orang Indonesia yang gajinya UMR bahkan masih banyak yang di bawah UMR. 

Menyisihkan 50-70% gaji untuk ditabung itu hampir mustahil dilakukan, apalagi bagi yang sudah berkeluarga atau punya banyak tanggungan seperti cicilan kendaraan dan sebagainya. 

Kita bisa melakukan alternatif lain untuk menambah pemasukan dan mengurangi pengeluaran, seperti kerja sampingan, berjualan/berbisnis sehingga kita tidak tergantung pada satu pemasukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun