Dari sini kemudian muncul keinginan untuk berhenti berjuang atau mengusahakan sesuatu yang ingin dicapai sebelumnya, semua orang pernah mengalami dan merasakannya bahkan seorang CEO perusahaan besar yang sudah sangat sukses pun pernah mengalaminya.Â
Manusia pasti merasakan naik dan turunnya semangat dalam berjuang, ada masa dimana kita sangat bersemangat dan ada juga masa ketika kita lelah atau tidak termotivasi.Â
Ini juga dialami oleh seorang Elon Musk pemilik perusahan otomotif super besar Tesla, dimana dalam salah satu wawancaranya di CNBC Indonesia ia mengaku bahwa Tesla pernah nyaris bangkrut.Â
Di masa-masa sulit itu Tesla dan perusahaan-perusahaan lain, berhasil bertahan dan akhirnya perlahan bangkit setelah beberapa tahun mengalami kerugian besar.Â
Tentu jika melihat kasus Tesla pasti karena usaha dan komitmen yang kuat dari Elon Musk sebagai pemimpin, juga karena dibantu dengan modal materi berupa dana atau saham perusahaan.Â
Blake Powell Jurnalis Medium.com menjelaskan kegagalan bukan hanya karena kita tidak disiplin, bukan karena tidak punya bakat, bukan karena tidak punnya komitmen yang kuat.Â
Tapi karena kita tidak mampu memisahkan antara target yang ingin kita capai, dengan keinginan untuk jadi terkenal atau mendapat pujian dari orang lain atas apa yang kita lakukan.Â
Itulah masalah terbesar kita selama ini keinginan mencapai sesuatu yang sifatnya eksternal, seperti mendapat sorotan perhatian orang lain, adalah semacam virus yang membunuh kemampuan kita untuk berusaha dan berkarya.
Awal yang Hebat, Tapi Lama-Lama Menyerah
Kalian pasti pernah merasakan momen di awal-awal ketika ingin memulai suatu projek baru bisnis baru atau kebiasaan baru apappun itu, kalian merasa begitu bersemangat dan produktif tapi lama-kelamaan  kalian merasa jenuh dan tidak berkembang.Â
Merasa stagnan karena tidak berhasil mencapai target yang diharapkan, bahkan ada juga yang justru mengalami banyak kerugian mulai dari kerugian materi atau lelah secara fisik.Â