Catatan: artikel ini terinspirasi dari film 'The Social Dilemma' sebuah film dokumenter Netflix yang rilis pada tahun 2020, tapi ini bukan review film.
Kutukan Media Sosial
"Tidak ada hal besar yang masuk ke kehidupan manusia tanpa kutukan" adalah kutipan kalimat pertama ketika film baru saja dimulai tepatnya di detik ke 21, jika melihat teknologi media sosial sekarang rasanya kutipan itu bukan hanya sekedar kalimat ungkapan.Â
Melainkan kenyataan yang sedang dihadapi umat manusia, betapa orang-orang begitu membutuhkan  media sosial di satau sisi memang ada banyak manfaat dan kegunaannya, namun media sosial juga membawa kutukan bagi peradaban manusia.Â
Mari kita lihat tidak hanya dari sisi masyarakat sebagai pengguna media sosial, coba kita lihat secara spesifik dari mereka orang-orang yang bekerja di dalam sistem perusahaan media sosial itu sendiri agar kita memahami permainan mereka.Â
Perusahaan-perusahaan raksasa internet seperti Facebook, Instagram, Google, Youtube, Apple, Twitter, Palm, Mozilla, Pinterest dan masih banyak lagi.Â
Mereka yang bekerja di sana sebagai Operator, Ilustrator, Web Developer, Admin Monetisasi, Wakil Direktur Operasional, sampai CEO tentunya berbeda dengan kita yang hanya pengguna.Â
Google misalnya sebuah browser sejuta umat yang hampir setiap hari kita gunakan, mereka membuat produk aplikasi-aplikasi yang juga tidak kalah canggih seperti Google Drive, Gmail, Google Maps dan sebagainya.Â
Sadarkah kita bahwa aplikasi-aplikasi canggih tersebut adalah buatan manusia, sehingga selalu ada kemungkinan kesalahan mulai dari data yang hilang sampai manipulasi pikiran.Â
Tidak hanya aplikasi-aplikasi tapi juga bagian-bagian kecil dalam satu aplikasi, seperti halaman beranda di Facebook bahkan sampai simbol dan tombol 'Like' sekalipun, semua itu adalah buatan tangan dan pikiran manusia biasa.
Kenyataan yang Mereka Hadapi