Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mungkinkah Pesawat Listrik?

2 Mei 2023   21:17 Diperbarui: 2 Mei 2023   21:23 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah Terbang 8 Menit

Saat ini inovasi pembuatan kendaraan listrik memang sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh berbagai negara dan perusahaan, selama 5 tahun terakhir publik ramai memperbincangkan tentang mobil listrik buatan Tesla sebuah perusahaan Internasional milik Elon Musk. 

Uji coba pesawat listrik setelah sebelumnya publik sudah melihat terciptanya mobil, motor, dan kereta listrik, merupakan tanda meluasnya kebutuhan kendaraan akan listrik sekaligus masuknya era baru dalam industri transportasi. 

Seperti eksperimen yang dilakukan  Federal Aviation Administration Certifies (FAAC) perusahaan penerbangan di Amerika, pada September 2022 lalu telah melakukan uji coba terbang di Washington DC. 

Mengutip dari DetikOto dalam artikel berjudul, Pesawat Listrik Pertama di Dunia Mengudara, Sukses Terbang 8 Menit uji coba tersebut dianggap telah berhasil dan memuaskan. 

Belum ada informasi lebih lanjut sejauh ini dari perusahaan penerbangan swasta tersebut, diketahui pesawat listrik yang mereka buat memiliki sumber tenaga berupa 21.500 sel baterai yang mirip dengan baterai mobil listrik. 

Jika dilihat dari ukurannya pesawat ini relatif kecil, dengan kapasitas maksimal 9 penumpang dan 2 pilot dengan ukuran seperti itu pesawat ini tidak bisa dijadikan transportasi umum. 

Saat uji coba pesawat ini hanya terbang selama 8 menit, uji terbang dilakukan pada Selasa 27 September 2022 pukul 07.10 pagi waktu setempat di Mase Lake Washington. 

Uji terbang ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pesawat listrik, layak menjadi masa depan transportasi udara di dunia dengan kemampuan terbangnya yang mencapai 15.000 kaki.

Terbang dengan Baterai

Penerbangan menggunakan pesawat listrik diperkirakan mulai bisa benar-benar terwujud pada tahun 2030 bisa lebih atau kurang dari itu, jika dilihat berdasarkan analisis Laboratorium Ebergi Terbarukan Nasional Amerika. 

Pada 15 September 2022 lalu maskapai Air Canada menyatakan bahwa akan membeli 30 unit pesawat lisrik, dari perusahaan Heart Aero Space Swedia yang memiliki 30 kursi  untuk dioperasikan pada 2028 nanti. 

Melansir dari The Coversation dalam artikel berjudul,   Pesawat Listrik: Bagaimana Penerbangan Jarak Dekat Bisa Dilakukan dengan Baterai. 

Ada banyak pesawat listrik yang telah berhasil terbang di eropa, negara-negara seperti Inggris, Amerika, dan Kanada sedang gencar melakukan uji coba pesawat listrik yang disebut-sebut akan menjadi masa depan transportasi udara. 

Dengan angka penumpang dan penerbangan yang akan terus bertambah, sejalan dengan berkembangnya populasi manusia penerbangkan dapat menyebabkan 5 kali lipat emisi karbon di udara pada tahun 2050. 

Sehingga pesawat lisrik dinilai bermanfaat dalam mengontrol perubahan iklim, karena sekitar 3% emisi karbon di seluruh dunia dihasilkan dari penerbangan. 

Insinyur penerbangan sekaligus Asisten Profesor University of Michigan Gkin nar, merumuskan konsep penerbangan berkelanjutan dengan pesawat lisrik hibrida sebagai alternatif penggunaan bahan bakar hidrogen. 

Menurutnya pesawat merupakan salah satu kendaraan yang sangat kompleks, masalah tersulit untuk menerbangkan sebuah pesawat listrik adalah bobot baterainya yang luar biasa berat.

Apakah Benar-Benar Bisa Terbang?

Pertanyaan ini muncul setelah memahami penjelasan di atas bahwa pesawat listrik memerlukan baterai yang sangat besar dan berat, agar bisa terbang di udara sebagaimana peswat bertenaga avtur yang memerlukan mesin jet. 

Ahli penerbangan asal Jerman Profesor Josef Kallo menjelaskan pertanyaan mengenai apakah pesawat listrik ini bisa diwujudkan, jawabannya adalah berkaitan dengan kepentingan investasi. 

Mengutip dari DW.com dalam artikel berjudul Terbang dengan Pesawat Bertenaga Listrik?, secara ilmu dan teknologi terbang dengan pesawat lisrik adalah hal yang sangat bisa diwujudkan. 

Profesor Kallo mengatakan pihaknya sudah membuat prototype yang akan terus dikembangkan, kemudian akan memberi sertifikat layak terbang jika semuanya berjalan lancer dalam 10-15 tahun ke depan. 

Menurutnya terbang menggunakan pesawat listrik, merupakan hal yang sangat memungkinkan untuk jarak dekat antara 250-2000 Km. 

Karena daya jangkau pesawat bertenaga listrik sejauh ini hanya 60% di bawah pesawat bahan bakar avtur biasa, namun ini tetap bisa terus dikembangkan setidaknya pesawat listrik bisa menjadi pengganti transportasi jarak dekat lain. 

Seperti bus atau kereta karena pesawat listrik dapat melaju jau lebih cepat dibandingkan keduanya, sehingga membuat perjalanan menjadi lebih efisien.

Pesawat Orang Kaya

Sebuah pesawat listrik bernama LimoConnect disebut-sebut sebagai pesawat pertama yang mampu menempuh penerbangan jarak jauh, pesawat lisrik satu ini berbeda dari yang lain karena memiliki kemampuan vertical take off and landing (VTOL) layaknya helikopter. 

Artinya pesawat ini tidak membutuhkan landasan pacu yang sangat panjang, untuk bisa terbang seperti pesawat-pesawat listrik sebelumnya. 

Mengutip dari Carmudi Indonesia dalam artikel berjudul Pesawat Listrik LimoConnect Bisa Jadi Pilihan Orang Kaya, ini merupakan solusi sekaligus inovasi kendaraan cepat di masa depan. 

Kemampuan terbang dan mendarat vertikal (VTOL) ini berjalan secara otomatis, baik untuk transportasi penumpang maupun barang/kargo selama tidak melebihi kapasitas. 

Pesawat LimoConnect mampu menampung 8 orang 2 kali lipat lebih banyak daripada mobil listrik terbang, pesawat ini memiliki 8 baling-baling 4 di sisi sayap depan dan sisany di sisi sayap belakang. 

Selain itu pesawat ini juga bisa lepas landas dan mendarat seperti halnya pesawat jet avtur biasa, dengan demikian LimoConnect bisa menjadi taksi udara di masa depan. 

Perusahaan yang mengembangkan pesawat ini adalah Limosa perusahan teknologi asal Kanada, mereka melengkapi LimoConnect dengan baterai berdaya super tinggi untuk meningkatkan jangkauan terbang dan pengisisan daya. 

Limosa sekarang menjadi satu-satunya perusahaan di Kanada yang mengusahan sertifikat, untuk mendapat izin menerbangkan pesawat listrik sebagai transportasi udara.                

    

Kenapa Begitu Sulit Diwujudkan? 

Proses mewujudkan pesawat listrik merupakan sebuah perjuangan karena ada beberapa kendala teknologi dan infrastruktur yang harus dihadapi. 

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi sulitnya meengembangkan pesawat listrik. Pertama kapasitas baterai: Baterai adalah sumber daya utama pesawat listrik. 

Saat ini baterai yang cukup besar dan untuk menerbangkan pesawat komersial belum tersedia. Kemudian juga kapasitas baterai saat ini juga tidak mencukupi untuk menjamin jangkauan dan waktu terbang yang cukup lama. 

Kedua adalah berat, baterai yang ada saat ini sangat berat untuk sebuah pesawat. Berat ini berdampak pada efisiensi bahan bakar dan kemampuan terbang pesawat. 

Diperlukan teknologi baterai yang lebih ringan dan memiliki kapasitas besar agar bisa menghasilkan pesawat listrik yang mampu terbang jauh. 

Ketiga adalah infrastruktur pengisian, sekarang infrastruktur pengisian baterai yang diperlukan oleh pesawat listrik belum semua tersedia. Diperlukan banyak investasi untuk membangun infrastruktur pengisian yang dibutuhkan. 

Keempat adalah biaya, pembangunan pesawat listrik memerlukan biaya yang sangat banyak, terutama dalam pengembangan teknologi baterai dan infrastruktur pengisian. 

Biaya ini belum dapat mengimbangi biaya produksi pesawat bertenaga bahan bakar konvensional yang pastinya tidak semahal pesawat listrik. 

Meski sulit pengembangan pesawat listrik terus dilakukan guna mengatasi masalah lingkungan dan mengurangi emisi gas karbon dari industri penerbangan. 

Teknologi penerbangan akan terus dikembangkan dan diharapkan bisa menjawab segala permasalahan yang ada kelak di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun