Sedangkan ramalan Astrologi dilihat berdasarkan posisi benda-benda di tata surya, semua planet, bulan, dan matahari berputar di sepanjang lingkaran eklip (orbit).Â
Artinya semua benda langit tersebut juga berputar di antara bintang-bintang yang membentung rasi Zodiak, konsep dasar Astrologi adalah mengaitkan antara pergerakan benda-benda di tata surya dengan nasib manusia.Â
Orang yang lahir pada awal bulan Desember dikatakan berzodiak Sagitarius, karena pada waktu tersebut matahari ada di wilayah rasi bintang Sagitarius.Â
Jadi seseorang akan memiliki Zodiak berdasarkan posisi matahari ketika dilihat dari bumi di antara rasi bintang, karena posisi matahari berpindah selama satu tahun akibat perputaran bumi sehingga setiap bulan, sehingga setiap bulan posisi matahari berada di rasi bintang yang berbeda.
Ramalan Zodiak Tidak untuk Dipercaya
Pada intinya Zodiak itu sendiri juga muncul dari orang-orang yang tertarik dan mengamati bintang-bintang di langit, kemudian mereka menggambarkan bentuk-bentuk atau objek dari bintang-bintang dengan garis-garis penghubung.Â
Lalu mereka menamai bentuk-bentuk dari garis penghubung bintang-bintang tersebut, dengan nama-nama Zodiak yang kita kenal sampai saat ini mulai dari Capricorn, Scorpio, Libra, dan sebagainya.Â
Zodiak adalah bentuk penggambaran orang-orang di Sungai Eufrat terhadap persitiwa angkasa yang mereka lihat, dimana mereka juga berkiblat ke ilmu Astrologi yang sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.Â
Sehingga semja nama-nama Zodiak yang kita kenal sekarang adalah buah pemikiran manusia biasa, dimana mereka melihat bintang-bintang di langit kemudian mereka menggambarkan sesuatu.Â
Lalu para peramal pada masa itu mengaitkannya dengan peristiwa alam, karena mereka percaya bahwa bintang-bintang di langit adalah isyarat alam semesta.Â
Tapi jika kita melihat dari perspektif logika semua itu tidak masuk akal dan sangat terlihat hanya sebatas mencocok-cocokan, di dunia ilmu pengetahuan ini disebut dengan ilmu semu (pseudoscience).Â