Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pro Kontra Childfree di Indonesia, Bagaimana Awalnya?

20 Februari 2023   22:23 Diperbarui: 21 Februari 2023   18:28 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from: Bonobology.com (ilustrasi pasangan suami istri tanpa anak)

Rosdiana menuturkan "Orang kan suka bilang, 'Mungkin dia masa kecilnya trauma' kalau menurut saya, belum tentu ya, banyak juga kok, orang-orang yang trauma terus malah punya anak," bagi mereka yang memiliki karakter suka kebebasan dan berpergian, tentunya akan mempertimbangkan berkali-kali untuk punya anak. 

Melansir dari SinarHarapan.co dalam artikel karya Yuanita SH karena menurutnya, dengan memiliki anak membuatnya tidak akan bisa sebebas dan seleluasa sekarang ketika belum punya anak. 

Ketika dia harus mengemban tanggung jawab sebagai orang tua dan mengurus anak, ia khawatir itu mungkin akan mengangu kesibukan atau aktivitasnya. 

Ada juga yang sadar bahwa dia belum siap untuk punya anak bisa dari segi materi, fisik, atau mental, bisa juga kemungkinan seseorang mengalami kejadian atau pengalaman buruk di masa kecilnya berkaitan dengan keluarganya. 

Menurut Rosdiana apabila seseorang memang belum siappunya anak, alangkah baiknya mengaku saja dan silahkan apabila mau mengambil keputusan untuk tidak punya anak sementara waktu. 

Sebelum menikah sangat penting bagi setiap pasangan untuk berdiskusi, terkait rencana-rencana yang akan dilakukan kedepannya dengan calon pasangan termasuk keputusan mau punya anak atau tidak.


Pro Kontra di Indonesia

Sejak topik mengenai Childfree ramai dibahas di jagad media sosial Indonesia hal ini menimbulkan banyak pro dan kontra di masyarakat, di Indonesia konsep Childfree cenderung mendapat stigma negatif karena dominasi dari nilai-nilai budaya masyarakat. 

Mengutip dari GalamediaNews.com dalam artikel karya Suprianto Haseng, di sisi lain prinsip Childfree secara umum diterima dan dianggap normal di negara-negara barat, karena dianggap sebagai ranah privat dan hak pribadi dari setiap pasangan. 

Sebagian masyarakat Indonesia menganggap menolak punya anak sama saja dengan mengingkari anugerah Tuhan, ini merupakan salah satu dasar paling kuat yang digunakan kelompok kontra untuk menentang konsep Childfree. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun