Inez menjelaskan "Ketika mau memberikan reward untuk diri sendiri, kita pikirkan dulu, ini masih masuk akal atau tidak, masuk budget atau tidak, mungkin tidak harus mahal-mahal, tapi apa, sih, yang bermakna untuk kita. Kadang hal-hal kecil atau barang-barang kecil itu bisa lebih bermakna buat kita."
Makan-Makan & Bermalasan-malasan
Misskonsepsi Self Reward yang kedua adalah merusak diri sendiri dan keuangan dengan membeli dan memakan makanan yang cenderung mahal, dengan alasan Self Reward banyak orang yang kemudian menghabiskan uangnya untuk membeli makanan mahal.Â
Melansir dari IDN Times dalam artikel karya Sandi Nugraha, Self Reward dengan cara makan-makan di restoran mahal bisa dibilang kurang bijak.Â
Karena apabila kondisi finansial kita hanya cukup untuk makan makanan yang sederhana saja, ini dapat merugikan karena uang kita habis hanya untuk makan dan tidak jarang sampai kehabisan uang di tengah bulan.Â
Sedangkan nikmatnya makanan-makanan mahal tersebut hanya dapat kita rasakan sebentar, ketika uang kita habis karena makan-makan mewah baru kita menyesal.Â
Kemudian adalah bermalas-malasan dalam waktu lama cara Self Reward seperti ini, dikhawatirkan dapat menjadi kebiasaan dan membuat kita lupa dengan agenda-agenda berikutnya yang harus kita kerjakan.Â
Jika ini menjadi sebuah kebiasaan maka kita akan menjadi pribadi yang mudah berpuas diri, sehingga kita tidak mau atau sulit mengembangkan diri dengan memasang target-target baru selanjutnya.Â
Misalnya setelah kita selesai mengerjakan banyak tugas yang dirasa berat, tentu boleh-boleh saja beristirahat untuk menenangkan pikiran dan memulihkan energi.Â
Namun jika istirahat dengan berbaring di tempat tidur seharian hanya makan minum dan tidur selama berhari-hari, itu tidak ada gunanya dan membuang-buang waktu membuat kita menjadi orang yang tidak produktif.
Membeli Barang-Barang Mahal