Berbagai tokoh masyarakat di negara-negara barat telah memperingatkan situasi sulit yang mungkin akan dialami masyarakat Eropa di musim dingin ini, ditambah musim dingin berikutnya akan lebih sulit lagi, namun musim dingin ini juga tidak mudah, begitu prediksi dari Kadri Simson Komisaris Energi UE.Â
Melansir dari WartaEkonomi.co.id Brussel (Ibukota Belgia) sudah terseok-seok menghadapi krisis energi, sebagai imbas dari meroketnya harga gas karena sanksi ekonomi yang diberikan barat kepada Rusia atas konflik dengan Ukraina.Â
Pemerintah Eropa telah mendorong masyarakat untuk lebih menghemat energi dengan segala cara yang ada, untuk menghadapi situasi ini UE setuju untuk menjalankan paket tindakan darurat diantaranya adalah penghematan daya wajib, pembatasan pendapatan pasar berlebih, dan retribusi untuk keuntungan perusahaan.Â
Kemudian CNN Indonesia secara spesifik menjelaskan ada beberapa langkah untuk mengurangi konsumsi energi diantaranya adalah; pengunaan pemanas ruangan di gedung-gedung publik maksimal 19 derajat Celsius, meniadakan kebutuhan air panas di toilet, dan membatasi kecepatan kendaraan publik hingga 110 KM/jam.Â
Pemerintah daerah juga diminta menurunkan suhu 2 derajat Celsius di pusat kebugaran umum, kampanye ini dilaksanakan pada 10 Oktober lalu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi energi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H