Seperti halnya Alice tampa disangka masuk ke dalam Wonderland yang selama ini menjadi mimpinya, singkatnya setelah Alice berhasil keluar dari ruangan tersebut, barulah ia melihat panorama Negeri Ajaib (Wonderland) yang selama ini ia mimpikan.Â
Di sini diperlihatkan banyak makhluk-makhluk aneh yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terutama yang paling menarik bagi saya adalah karakter-karakter yang menjadi temannya Alice.Â
Nama-nama seperti White Rabbit ( kelinci putih dengan jas biru yang sudah muncul sebelum Alice memasuki Wonderland), Tweedledum dan Tweedledee (manusia kembar dengan kepala gundul, kaos loreng hitam putih, denim, pakaian secara umum seperti anak-anak tapi wajahnya seperti orang dewasa), Dodo (sesuai namanya wujudnya adalah Burung Dodo yang bisa bicara seperti manusia), Tall Flowers (bunga-bunga indah warna-warni dengan wajah seperti manusia di tengah kelopaknya). Jika dilihat karakter-karakter tersebut memang seperti khayalan, sebagaimana yang ada di cerita-cerita dongeng fantasi anak-anak.
Â
Sosok Ratu Merah (Red Queen)
Ada satu sosok antagonis di film ini yang paling menarik bagi saya yakni Ratu Merah yang diperankan oleh Helena Bolham, karakter ini diceritakan sebagai Ratu jahat yang menguasai Wonderland dengan sewenang-wenang.
 Jika dibagian sebelumnya secara implisit dijelaskan mengenai betapa aneh dan absurdnya dunia mimpi, dengan kenampakan alamnya dan makhluk-makhluk aneh yang ada di dalamnya, mulai dari bunga-bunga yang memiliki wajah seperti manusia sampai ulat besar yang bisa berbicara.Â
Pelajaran yang begitu berharga bisa kita dapatkan dari film ini yakni segala hal yang aneh dan tidak masuk akal, sering dianggap hanya mimpi atau angan-angan namun tanpa kita sadari ternyata semua itu bisa saja menjadi kenyataan, bahkan kita manusia seringkali sulit membedakan antara mimpi dengan kenyataan. kembali ke pembahasan tentang Ratu Merah (Red Queen), karekter ini merupakan sebuah simbol dari keserakahan dan ambisi manusia untuk mencapai titik tertinggi dalam hidup.Â
Hal yang membuat saya kagum dari karakter jahat ini adalah di bagian ia memperlakukan hewan seperti benda, mulai dari menggunakan Babi sebagai sandaran kaki ketika duduk di kursi, menggunakan Burung Flamingo sebagai tongkat golf dan landak sebagai bola-nya, sampai Monyet sebagai penyanggah kursi dan meja istana.
Tambahan: artikel ini merupakan perspektif saya pribadi mengenai film Alice in Wonderland dan pesan-pesan filosofis tentang mimpi yang ada di dalamnya, bagi kalian yang ingin lebih mehami silahkan tonton sendiri filmnya dan apabila jika ada perbedaan pandangan/persepsi tentang film ini bukan masalah bagi saya. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H