Mohon tunggu...
Saseka Pramanca
Saseka Pramanca Mohon Tunggu... profesional -

Saya hanya mencoba berkarya. Melakukan apapun yang saya bisa. Mencoba menulis. Siapakan saya (lelaki*) – jika tidak mencoba menjadikan hidup ini lebih baik. hidupku untuk hidupku dalam hidupku Bagi kawan-kawan yang sudah mau membaca coretan-coretan saya yang jauh dari baik, saya sangat berterimakasih. Sangat diharapkan komentar-komentarnya, saran dan kritik buat saya. Terimakasih. Salam dariku: Daniel Saseka Pramanca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Badai

11 September 2012   01:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:39 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awan kelam, sekelam hatiku kini, yang tak mampu menerima cahaya cinta. Sulit sekali aku meraba cahayamu, kekasihku. Kau begitu kelam, dan semakin kelam, sejak aku mulai menjauh dari pandanganmu, sejak aku menjauh dari suara indah tentangmu, sejak aku jatuh terbuai pencarian harta, sampai aku tersesat olehnya.

Akhirnya aku tersekap sejenak di ambang badai.
***

Matahari seakan dalam kondisi terbaiknya, lalu dia muntahkan energi pamungkasnya untuk mengakhiri perlawanan awan yang semakin terkumpul dalam ketakutan. Beberapa detik kemudian, awanpun menyerah, meleleh, luluh, oleh energi panas matahari. Hancur sudah pertahana, jebol, membludak, menghujam bumi tanpa basa-basi.
***

Hujan turun, hujan turun juga akhirnya. Ah, inilah aku, kunikmati setiap detiknya guyuran hujan ini, biarkan mereka menjamah badan letihku, biarkan mereka basahi kering hatiku ini. Biarlah badai ini berlanjut, biarlah badai ini menerpaku. Sampai nanti, badai pasti akan berlalu. Lalu, kutemukan sinar cinta yang baru, yang penuh dengan beningnya cakrawala menyambut datangnya cinta baru yang lebih terang.

Tulisan ini saya ambil dari blog saya:
http://zasseka.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun