Dusun Petung yang berada di dataran tinggi Kecamatan Windusari Magelang tepatnya di Gunung Sumbing ini memiliki 3 jenjang pendidikan, yaitu Paud untuk anak-anak usia dini, MI untuk anak-anak usia sekolah dasar dan MTS untuk remaja usia sekolah menengah pertama.Â
Dusun yang cukup jauh dari perkotaan ini dan memiliki akses internet yang dapat dibilang masih sulit, membuat anak-anak didusun ini tidak begitu mengenal dunia luar.Â
Tidak ada jenjang pendidikan lanjutan seperti sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan membuat Sebagian besar anak-anak didusun ini tidak memiliki mimpi setelah lulus dari MTS.Â
Minimnya keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi akhirnya membuat anak-anak didusun ini berhenti sekolah setelah lulus dari MTS. Kurangnya minta anak-anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi juga diakibatkan oleh lingkungan tempat mereka tinggal.
Mata pencaharian terbesar di dusun Petung adalah berkebun, melihat keadaan orang tua yang sudah dapat hidup dengan baik dengan berkebun membuat anak-anak merasa tidak perlu melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi dan cukup membantu melanjutkan pekerjaan orang tua mereka yaitu berkebun.Â
Lingkungan yang menormalkan pernikahan dini juga menjadi salah satu penyebab anak-anak dusun Petung tidak memiliki cita-cita untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Jika hal ini terus berlanjut, maka akan sangat berdampak pada perkembangan dusun Petung.Â
Hal ini yang akhirnya membuat Kelompok 1 KKN mencari cara untuk bisa meningkatkan semangat belajar dan memunculkan cita-cita anak-anak dusun Petung.
Dengan pemberian kegiatan belajar dan mengajar yang lebih menarik kami mencoba untuk menigkatkan semangat anak-anak dusun Petung. Kegiatan belajar dan mengajar tidak hanya dilakukan secara satu arah tetapi juga memberikan anak-anak tempat untuk lebih berani unjuk diri melalui games dan kuis-kuis yang diberikan oleh Kelompok 1 KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta.Â
Pemberian motivasi untuk belajar juga dilakukan oleh perwakilan anggota kelompok 1 yaitu Qinatha yang merupakan Warga Negara Asing yang telah berusia kurang lebih 30 tahun tetapi memiliki semangat belajar yang luar biasa.Â
Dari sini anak-anak dapat mendapatkan motivasi untuk belajar lebih giat lagi tidak peduli berapa umur mereka ataupun seberapa jauh mereka menimba ilmu.Â
Dengan pemberian motivasi seperti dengan belajar dan memiliki cita-cita anak-anak dusun Petung dapat lebih mengembangkan dusun mereka menjadi lebih maju dan dapat mengangkat derajat orang tua mereka, hal ini berhasil membuat anak-anak dusun Petung lebih giat dalam pelajaran mereka dapat dilihat dari banyaknya anak-anak yang hadir pada posko KKN kelompok 1 untuk menerima bimbingan belajar.Â
Mereka yang awalnya kami tanya cita-cita saat sudah besar apa, jawaban mereka menjadi orang tua kini memiliki jawaban lain seperti dokter, guru, dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H