Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ritual Palaho Sebuah Kebudayaan Masyarakat Kerinci

22 Agustus 2023   23:09 Diperbarui: 23 Agustus 2023   04:49 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bungo Suli juga disebut sebagai bunga “tua” atau bunga untuk “ayie cinano” pada zaman dahulu sebelum dikenalnya “Bungo Gedang” atau “Bungo Cino”. Bungo Cino dalam basaha Indonesia disebut Melur Cina, 'Gardenia Augusta' warnanya juga putih, sering ditanam di pekarangan rumah sebagai hiasan. Fungsi bungo cino ini sama seperti bungo suli yaitu untuk “ayie cinano”.
 

Gambar : Bungo Suli dan Bungo Cino, dokpri
Gambar : Bungo Suli dan Bungo Cino, dokpri

8) Kemenyan
Kemenyan atau yang disebut dengan Gaharu merupakan tanaman asli hutan Indonesia. Terutama didalam hutan Kerinci, kemenyan merupakan  media yang digunakan untuk menyeru arwah leluhur dan pengobatan tradisional.
 
Gambar : Kayu kemenyan dan getah kemenyan, dokpri
Gambar : Kayu kemenyan dan getah kemenyan, dokpri

9 )Breh Kunyit
Breh kunyit adalah beras putih biasa yang dicampur dengan gilingan kunyit sehingga beras terebut berwarna kuning. Breh kunyit digunakan untuk menyeru arwah leluhur dan permohonan maaf kepada arwah leluhur di akhir penyeruan.
 
Gambar Beras Kunyit dokpri
Gambar Beras Kunyit dokpri

10) Bungo Sipanggin
Bungo sipanggin ini dalam bahasa Indonesia disebut Bunga Panggil-panggil atau bunga pagoda, sedangkan dalam bahasa latin disebut Clerodendrum paniculatum. Ia mempunyai banyak batang yang tumbuh sehingga 0.9-1.5 m tinggi dan merampak 0.6-0.9 m lebar. 

Helai daunnya malar hijau dan berbentuk jantung besar sampai 30.5 sm lebar. Daun-daun ini berpasangan dan disusun berselang-seli; daun rendahnya bercuping manakala daun atasnya penuh. Bungo sipanggin ini digunakan dalam acara ritual palaho sebagai pemanggil atau penyeru arwah leluhur.
 

Gambar : Bungo Sipanggin, dokpri 
Gambar : Bungo Sipanggin, dokpri 
11) Bungo Karamanding
Bungo karamanding ialah sejenis tumbuhan yang batangnya bergetah, sedangkan daunnya bercorak batik dan banyak jenisnya. Tumbuhan ini sering ditanam di kuburan dan batas ladang, atau juga sebagai penanda tempat yang dikeramatkan atau tempat angker.
 
Gambar: Bungo karamanding/Dokpri
Gambar: Bungo karamanding/Dokpri
12)Jiluang
Jiluang ialah sejenis tumbuhan berbatang lembut yang sering ditanam pada ladang orang Kerinci sebagai pembatas ladang. Bentuknya beraneka ragam macam, ada yang merah, hitam, yang lonjong dan yang bulat. Jiluang ini juga merupakan tumbuhan yang sering digunakan dalam ritual palaho di Kerinci.
 
Gambar : Pohon Jiluang merah, dokpri
Gambar : Pohon Jiluang merah, dokpri
13) Tahun
Daun tahun adalah sejenis tumbuhan liar berbatang lembut. Ia digunakan sebagai pewarna untuk membuat nasi biru dalam ritual palaho.
 
Gambar : Daun Tahun dokpri
Gambar : Daun Tahun dokpri
14) Telang Kunin
Bambu telang kuning merupakan simbol dari raja, dipakai untuk membuat “sangkak ” bagi Balian Salih yang baru dinobatkan, serta untuk membuat “ancak dan impi” yaitu tempat sesajen dalam acara ritual “magih uhang gaib makan”.
 
Gambar Sangkak dari Telang Kunin, dokpri
Gambar Sangkak dari Telang Kunin, dokpri
15) TrasihTrasih merupakan bahasa Kerinci dialek Siulak untuk menyebut bunga selasih yang bahasa latinnya adalah Ocinum basilicum Linn dan dalam bahasa arabnya adalah RAIHAN dapat membangun keseimbangan, warnanya hitam berselimut selaput bening dengan ukuran sangat mungil. 

Selain digunakan sebagai minuman yang menyejukkan, selasih juga dapat digunakan dalam pengobatan tradisional. Ada 3 macam jenis Trasih yang biasa digunakan dalam ritual palaho Kerinci, yaitu Trasih Hijau, Trasih Hitam, dan Trasih Kumbang.
 

dokpri
dokpri
16) Daun Pisang KamaliPisang kamali ialah sejenis pisang yang daunnya berminyak, tingginya tidak sampai dua meter, sering tumbuh didekat sungai-sungai didalam hutan. Daunnya digunakan sebagai alas tempat sesajen dalam ritual palaho.
 
Gambar : Daun Pisang Kemali dijadikan alas untuk tempat sesajen, dokpri
Gambar : Daun Pisang Kemali dijadikan alas untuk tempat sesajen, dokpri

17) Ambai
Ambai ialah sejenis tumbuhan seperti rambut yang panjang. Ia hidup diatas pohon-pohon seperti benalu dan anggrek. Sering ditemukan pada pohon-pohon didekat air terjun. Ia juga merupakan salah satu tumbuhan yang dibutuhkan untuk ritual adat dan palaho.
 
Gambar : Ambai diatas pohon, dokpri
Gambar : Ambai diatas pohon, dokpri
18) Bungo kmbang alo
Bungo Kmbang Alo merupakan bahasa Kerinci dialek Siulak untuk menyebut bunga Merak dalam KBBI, atau bahasa botani nya Caesalpinia pulcherrima yang merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan dalam ritual palaho tertentu di Siulak Kerinci.
 
Gambar : Bungo Kmbang Alo, dokpri
Gambar : Bungo Kmbang Alo, dokpri

19) Bungo Pandak Kaki
Bungo Pandak Kaki ialah sebutan untuk bunga Melati. Bunga Melati ini juga sering dipakai dalam ritual palaho.
 
Gambar : Bunga Melati/ Bungo Pandak Kaki, dokpri
Gambar : Bunga Melati/ Bungo Pandak Kaki, dokpri
20) Bungo Pandan
Bungo pandan adalah bunga pandan yang belum mekar, digunakan untuk penobatan Depati Ninik Mamak dan Balian Salih.
 
dokpri
dokpri
21) PabungPabung merupakan sebutan untuk sejenis tanaman hutan Kerinci yang hati didalamnya dipakai untuk membuat hiasan pada sangkak “Balian Salih” dan juga untaian warna warni pada kuluk perempuan dalam pakaian adat Kerinci.
 
dokpri
dokpri
22) Bungo AutBungo Aut dibikin dari kayu pilihan yang disebut dengan “Kayu Salih”. Tidak semua orang Kerinci bisa membuatnya, dan tidak semua jenis kayu bisa dipakai untuk membuatnya. Ia begitu mempesona, cantik dan memukau. Begitu tinggi nilai seni orang terdahulu, merancang hiasan yang bermutu. Bungo Aut di Kerinci digunakan sebagai salah satu untuk acara ritual adat pada sangkak Balian shalih, dan hiasan di kuluk anak batino.  Ia bisa diwarnai menurut warna yang disukai menggunakan pewarna alami, buatan, maupun cat minyak
 
Gambar: Bungo Aut, dokpri
Gambar: Bungo Aut, dokpri

23) Bungo Tuno
Bungo tuno ini ialah sejenis tanaman yang terdapat di dalam hutan kerinci. Nama latinnya kita tidak tahu, namun bungo tuno ini digunakan sebagai salah satu bahan untuk ritual palaho tertentu.
 

Gambar: Rumpun Bungo Tuno, dokpri
Gambar: Rumpun Bungo Tuno, dokpri

24) Stajem
Stajem ialah sejenis tumbuhan berdaun runcing untuk campuran Tiang Tanem. Biasanya banyak ditemukan di “Pulong ”.
 
Gambar : Stajem, dokpri
Gambar : Stajem, dokpri
25) Umput Smuang
Smuang ini banyak ditemukan tumbuh liar di jalan, maupun diladang-ladang. Biasanya sering dipakai oleh anak-anak yang memancing sebagai penyucuk ikan. Sedangkan dalam acara ritual, di pakai sebagai pengoles darah ayam yang ditampung dalam tempurung kelapa kemudian dioleskan pada kendaraan/benda.
 
Gambar : Umput Smuang
Gambar : Umput Smuang

26) Umput Smat
Umput smat ialah rerumputan yang tumbuh di tebing, dan tepi sungai irigasi. Bentuknya kecil-kecil dan berdaun serta berbunga halus. Ia digunakan dalam kelengkapan palimo anak / prah.
 
Gambar : Umput Smat, dokpri
Gambar : Umput Smat, dokpri
27) Umput Antai
Umput antai ialah sejnis rerumputan liar yang juga tumbuh ditanah gersang dan bentuknya panjang seperti rantai.
 
Gambar : Umput antai
Gambar : Umput antai
28) Sruput
Sruput ialah lembaran tipis yang dihasilkan dari bambu berduri yang disebut “auu baluhi” ia tumbuh dihutan dan memang agak sukar untuk mencarinya. Kulit dagingnya begitu renyah bagaikan kertas. Ia juga dibutuhkan dalam Ritus.
 
Gambar : Bambu berduri untuk membuat sruput, google
Gambar : Bambu berduri untuk membuat sruput, google
29) Bungo Kembang Sitaun
Bungo kembang sitaun ini istilah untuk bunga yang mekarnya cukup lama sekali, banyak ditanami sebagai tanaman hias dihalaman. Warnanya bermacam-macam, ada yang merah, pink, kuning, putih, dan ungu. Dalam KBBI namanya adalah bunga Kenop, sedangkan nama botaninya adalah Gomphrena globosa atau Globe amaranth.
 
Gambar : Bungo Kembang Sitahun
Gambar : Bungo Kembang Sitahun
30)Pulih
Tumbuhan pulih ialah sejenis tanaman bunga-bungaan berbatang lembut sering di tanam di dalam pot bunga oleh ibu-ibu untuk tanaman hias. Daunnya agak membulat dengan garis-garis lekukan di daunnya. Pulih digunakan sebagai campuran Tiang Tanem.
 
Gambar Daun Pulih
Gambar Daun Pulih
31)Padang Itam
Padang itam merupakan sejenis tumbuhan berbatang keras dan daunnya berwarna hitam kemerah-merahan, digunakan sebagai salah satu obat tradisional di Kerinci.
 
Gambar Padang Itam, dokpri
Gambar Padang Itam, dokpri
32)Papit
Papit ini sejenis tanaman bunga yang sering ditanam oleh ibu-ibu dihalaman rumah sebagai hiasan. Papit ini digunakan untuk kelengkapan “Tiang Tanem” ataupun “Pulong”.
 
Gambar : Papit dokpri
Gambar : Papit dokpri

33)Kaladi Itam
Tanaman keladi hitam atau disebut juga dengan nama Colocasia esculenta illustris adalah salah satu jenis tanaman hias yang banyak dicari orang saat ini. Tanaman ini sendiri masuk dalam kategori tanaman talas atau keladi namun memiliki corak yang berbeda. Ia sering digunakan sebagai kelengkapan “Tiang Tanem” dalam ritual Palaho.

34)Puding Itam
Puding itam ini bahasa botaninya adalah : Coleus Religious Radish adalah salah satu tumbuhan kelengkapan “Tiang Tanem”.
 

Gambar Puding Itam dokpri
Gambar Puding Itam dokpri
35)Tebu Itam
Tebu hitam ialah tanaman tebu yang ruas dan daunnya berwarna hitam. Tebu hitam dalam ritual palaho lebih terkesan digunakan sebagai media pengobatan.
 
36)Bungo Cimako Windu Putih
Bungo cimako windu putih ialah sebutan untuk bunga kamboja putih. Ia disebut juga sebagai salah satu bunga yang turun dari syurga dengan nama “Bungo Likiang Putih”. Ia juga merupakan salah satu alat ritual palaho tertentu.
 

37)Cinamuri Batino
Cinamuri batino merupakan tumbuhan liar di semak-semak dan ladang Kerinci. Cinamuri ada dua macam, cinamuri Jantan merupakan tumbuhan liar yang acapkali digunakan sebagai sapu mendadak dan banyak tumbuh di semak-semak. Sementara Cinamuri Batino ini susah ditemukan. Ia digunakan sebagai salah satu kelengkapan bahan dalam ritual palaho “Palimo Anak”.
 

Gambar : Cinamuri Batino dokpri
Gambar : Cinamuri Batino dokpri

38)Serai
Serai selain digunakan sebagai bumbu dapur, ia juga digunakan sebagai salah satu bahan “Tiang Tanem” dan juga obat tradisional.

39)Kunyit
Kunyit daun dan isinya serumpun digunakan sebagai kelengkapan bahan “Tiang Tanem”, sedangkan isinya dijadikan untuk membuat beras kunyit untuk acara ritual palaho, dan juga untuk membuat nasi kuning isi daripada impi beserta nasi hitam, nasi biru, nasi merah, dan nasi putih.
   

Gambar : rumpun kunyit dokpri
Gambar : rumpun kunyit dokpri
40) Cimako Bubut / Skabuwun
Bunga ini tumbuh liar di pinggiran jalan, aromanya tidak sedap, bentuknya berbongkah dengan daun yang lebar.
 
Gambar : cimako Bubut / Skabuwun dokpri
Gambar : cimako Bubut / Skabuwun dokpri
41)Bungo saikat / bungo adun tujuh
Bungo saikat / bungo adun tujuh, yaitu tujuh macam bunga yang diikat menjadi satu, terdiri dari berbagai macam bunga-bunga sakral untuk tujuh macam, biasanya  :
-Bungo cino
-Bungo kmbang alo
-Bungo karamanding
-Bungo kmbang sitaun
-Ambai
-Bungo tuno
-Bungo tarasih itam
 
dokpri
dokpri
42)Ragam Macam Limau untuk Palaho(1)Limau Puhut
Limau Puhut atau dikenal dengan jeruk purut, daunnya digunakan untuk bumbu masakan. Limau puhut ini digunakan sebagai media pengobatan, penyucian, dan pembersih barang pusaka. Ia juga merupakan salah satu limau penting yang diyakini sebagai pembersih badan dalam mandi balimau, dan juga menambah kesaktian barang pusaka jika digunakan untuk membersih barang pusaka.
 
(2)Limau Kapeh
Limau kapeh adalah sebutan untuk jeruk nipis, ia juga merupakan salah satu jenis jeruk yang sering digunakan dalam ritual palaho maupun pengobatan tradisional.
 
(3)Limau Kunci
Limau kunci atau jeruk kimkit digunakan untuk mandi balimau, dan pengobatan tradisional Kerinci.
 
(4)Limau Padang
Limau padang ini adalah sebutan untuk Jeruk Jerpaya, bentuknya agak panjang dan salah satu jeruk yang digunakan dalam pengobatan tradisional dan ritual tertentu di Kerinci.
 
(5)Limau Antu
Limau antu atau disebut dengan jeruk kasturi juga acapkali digunakan untuk pengobatan tradisional Kerinci.
 
(6)Limau Serin
Limau Serin ialah jeruk asam yang acapkali digunakan sebagai bahan masakan.
 

A. Palaho yang berkenaan dengan kehidupan manusia
1.Palaho Mao Anak Kayie (Bayi turun mandi ke sungai)
Ketika anak/bayi yang berumur dua bulan atau lebih, pada zaman dahulu orangtuanya akan mencari “Balian Salih ” untuk mengadakan ritual turun mandi ke sungai. Dimana didalam acara ritual turun mandi ke sungai, Balian Salih akan menyiapkan bahan serta Alat-alat yang dibutuhkan.

a.Balian Salih Menghadap ke “Luwen ” seraya membuat sirih tiga kapur rokok tiga batang, serta “menegakkan jekat satu cupak tiga genggam di dalam bakun lengkap dengan sirih tujuh pinang tujuh, gelang perak, cincin anye, kain tudung ikat limo ito, al-qur’an, serta keris dengan manek sebah” lalu Balian Salih akan “nyeru” arwah leluhurnya untuk meminta petunjuk, apa-apa bahan / alat yang dibutuhkan seraya membakar kemenyan. 

Biasanya untuk palaho mao anak kayie dibutuhkan Limau tiga macam, seperti Jeruk Purut tiga buah, jeruk nipis tiga buah, dan jeruk kimkit (limau kunci) tiga buah. Lalu setiap satu buah limau akan di “layang” atau di potong menjadi tiga bagian dan dimasukkan kedalam mangkuk putih beserta dengan alat-alat lainnya untuk dimantrai oleh Balian Salih.
 

b. Setelah Balian Salih meminta petunjuk arwah leluhurnya, maka anak tersebut dibawa dengan iring-iringan keluarga ke sungai untuk dimandikan dengan limau yang sudah dimantrai tadi beserta dengan bunga-bungaan yang dibawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun