Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan Kasih di Maransi

21 Juli 2023   23:24 Diperbarui: 21 Juli 2023   23:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga ratus lima puluh kilo meter....

aku diburu rindu bertemu kamu nun jauh disana, mengumbar hasrat Hawa nan tak mampu membuatku berpaling, hanya karena kau wanita istimewa dibelahan dada, bahkan hingga para gembala pulang di senjakala, aku masih mencium aroma tubuhmu, bahkan tiap helaian rambutmupun masih bisa kuhitung.

Tiga ratus lima puluh kilo meter....

Disudut kota Padang Sumatera Barat, dua insan nan merajut asa berumah tangga, nan mengukir mimpi dimasa senja, saling menggenggam jemari, disaksikan hempasan ombak pantai Purus, dan kicauan camar nan menampar buih, lenyap ditelan melodi sendu detak waktu.

Tiga ratus lima puluh kilo meter....

Maransi senja itu... dilanda hujan deras hingga jalanan bypass pun tergenang banjir... dan diwajahku mengalir banjir bandang, nan turun dari hujan air mata... yah... itulah terakhir kali kita bertemu dalam satu nafas cinta... namun derai hujan nan menerpa, membelokkan langkah kita, kau dan aku harus berpisah... demi asa dan cita masing-masing.

Tiga ratus lima puluh kilo meter....

Maransi... sebuah kampung disudut kota Padang, menjadi saksi sebuah kisah nan tak mungkin terlupa...

Maransi... Maransi... Siteba... Padang Sumatera Barat....

Sebuah kisah harus lenyap ditelan cakrawala nan tak berpihak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun