“Kalian semua memang biadab..!” tiba-tiba Keong Putih angkat bicara membuat semua mulut menganga dan takjub. “Kalian mencaci dan menghina orang yang lebih rendah derajatnya dari kalian… ketahuilah oleh kalian, Sipiatu masang lukah belut, dapat anak Keong Putih pandai bicara itu pertanda Piatu akan jadi orang kaya..!” lanjut Keong Putih tersebut.
Mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas, semua yang telah diucapkan ditepati, begitulah selama satu minggu, semua orang yang ingin bicara dengan keong Putih tersebut rela menukarkan dengan harta mereka. Akhirnya Sipiatu menjadi orang yang kaya raya.
Setelah satu minggu, dimalam jum’at, Keong tersebut berubahwujud menjadi seorang wanita yang cantik jelita parasnya. Piatu tercengang, namun akhirnya ia menikahi wanita jelmaan dari Keong Putih tersebut, mereka bahagia hingga keanak cucunya.
Itulah ganjaran untuk seseorang yang hidup sabar dan tabah dalam menekuni pekerjaannya. Dibalik kesusahan pasti ada kebahagiaan, dibalik kemelaratan ada hikmah yang terkandung didalamnya. Itulah Janji Tuhan kepada hamba-hambanya yang sabar dan tawakkal.
Siulak Gedang, Desember 2010
Zarmonie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H