“What…??? Apaaaa…??? Keong yang bicara..???” Piatu tertegun dengan wajah pucat menatap lukah.
“Ia… aku yang bicara atas izin Allah… bawalah aku pulang..!” jawab Keong Putih tersebut.
Lalu Piatu memungut lukah itu dan membawanya pulang. Diperjalanan, orang-orang melihat piatu membawa lukah tanpa belut. “Hai idiot..? mana belutmu..??”kata seorang pemuda.
“Aku tak dapat belut, tapi aku dapat Keong Putih yang bisa bicara..!” jawab Piatu seraya mengangkat lukahnya.
“Hai… orang banyak..!!! lihat Sipiatu sudah gila, ia mengaku mendapat Keong yang bisa bicara..!!! hahaha..!” teriakan Pemuda tersebut membuat orang sekampung geger. Mereka berduyun-duyun datang kepondok si Piatu.
“Hai Piatu..! kalau benar Keongmu dapat Bicara, aku akan memberimu seekor sapiku in..!” ujar Pedagang Sapi yang ikut hadir disana.
“Aku akan memberimu sepuluh kaleng beras..!” teriak seorang ibu saudagar beras.
“Jika betul Keongmu bisa bicara, akan kuberikan lima ekor kudaku untukmu..!” teriak saudagar kuda. Demikianlah, setiap orang yang punya harta berlebih membuat pernyataan untuk Sipiatu.
Lalu Sipiatu membawa nampan dan diletakkannya Keong tersebut diatas nampan. Semua mata tertuju kepadanya.
“Hai Keong putih… tolong bicaralah, semua orang mengejek aku yang mengatakan engkau pandai bicara..!” ujar Sipiatu kepada Keong Putih. Keong tersebut masih diam.
“Hahahahahaha… lihat, Si idiot ini mencoba mengibulin kita semua” ujar seorang pemuda. “Wuuuuuu… dasar culun…!!!” teriak hadirin.