Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Patu dan Keong Putih Pandai Bicara (Dongeng dari Kerinci)

24 Mei 2023   19:42 Diperbarui: 24 Mei 2023   19:48 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“What…??? Apaaaa…??? Keong yang bicara..???” Piatu tertegun dengan wajah pucat menatap lukah.

“Ia… aku yang bicara atas izin Allah… bawalah aku pulang..!” jawab Keong Putih tersebut.

Lalu Piatu memungut lukah itu dan membawanya pulang. Diperjalanan, orang-orang melihat piatu membawa lukah tanpa belut. “Hai idiot..? mana belutmu..??”kata seorang pemuda.

“Aku tak dapat belut, tapi aku dapat Keong Putih yang bisa bicara..!” jawab Piatu seraya mengangkat lukahnya.

“Hai… orang banyak..!!! lihat Sipiatu sudah gila, ia mengaku mendapat Keong yang bisa bicara..!!! hahaha..!” teriakan Pemuda tersebut membuat orang sekampung geger. Mereka berduyun-duyun datang kepondok si Piatu.

“Hai Piatu..! kalau benar Keongmu dapat Bicara, aku akan memberimu seekor sapiku in..!” ujar Pedagang Sapi yang ikut hadir disana.

“Aku akan memberimu sepuluh kaleng beras..!” teriak seorang ibu saudagar beras.

“Jika betul Keongmu bisa bicara, akan kuberikan lima ekor kudaku untukmu..!” teriak saudagar kuda. Demikianlah, setiap orang yang punya harta berlebih membuat pernyataan untuk Sipiatu.

Lalu Sipiatu membawa nampan dan diletakkannya Keong tersebut diatas nampan. Semua mata tertuju kepadanya.

“Hai Keong putih… tolong bicaralah, semua orang mengejek aku yang mengatakan engkau pandai bicara..!” ujar Sipiatu kepada Keong Putih. Keong tersebut masih diam.

“Hahahahahaha… lihat, Si idiot ini mencoba mengibulin kita semua” ujar seorang pemuda. “Wuuuuuu… dasar culun…!!!” teriak hadirin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun