Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Puti Ladang (Cerita Rakyat Siulak Kerinci)

23 Mei 2023   00:13 Diperbarui: 23 Mei 2023   00:15 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ini ekor tilan besar nak, ikannya lepas hampir mengoyak jala Ayah, mana ibumu Ti..?" Sutan Tambiring mencari-cari isterinya.

"Oh, ibu kebelakang yah lagi nyuci beras untuk masak nasi.. sini yah, biar puti yang ngurus ikannya..!" jawab Puti seraya mengambil panci untuk tempat ekor ikan tersebut.

"Apa yang didapat ayahmu Ti..?" tanya ibunya ketika Puti sampai dibelakang rumah ditempat ibunya membasuh beras.

"Ini Bu, ekor tilan... kata ayah tilannya besar sekali..!" ujar puti.

Dengan lahapnya mereka memakan ekor ikan tilan sore itu, rasanya enak dan gurih, maklum ibunya Puti Cempako rajanya memasak. Tiba-tiba datang Mak Onah kerumah mereka.

"Assalamu'alaikum..!" ujarnya seraya menjenguk dipintu rumah.

"Wa'alaikummussalam, oh Mak Onah, ayo masuk Mak Onah... kita makan sama-sama..!" jawab Ibunya Puti Ayie Rao.

"Oh, lagi makan rupanya. Apa sambalmu Puti..?" tanya Mak Onah.

"Ekor Tilan Mak Onah..!" jawab Puti. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam lubuk.

"Bukan Ekor Tilan... tapi ekor aku... ekor aku...! Hoohoh..!" BUMMM..." mereka kaget mendengar suara tersebut yang samar-samar.

"Suara apa itu..?" tanya Puti menghentikan suapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun