Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hiburan Kanak-kanak Jadul dalam Tumbuh Kembang Pola Pikir

5 September 2022   11:58 Diperbarui: 5 September 2022   12:23 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kita hidup pada zaman nya masing-masing. Dan setiap zaman memiliki budaya dan seni tersendiri, baik seni kearifan lokal yang diwarisi dari panatua sebelumnya, maupun seni dan budaya adopsi serta serapan dari pendatang, ataupun daerah lain. Kesemuanya itu akan tumbuh dan berkembang seiring putaran roda kehidupan.

Masa kanak-kanak adalah masa dimana seseorang belajar untuk tumbuh dan berkembang mengikuti alur zamannya. Berbagai hal peristiwa dan fenomena dimasa kanak-kanak akan mempengaruhi pola pikiran dan pola kehidupan seseorang. 

Setidaknya, masa kanak-kanak itu akan tersemai indah didalam hati dan menjadi tolak ukur perbandingan pada generasi sesudahnya. Masa kanak-kanak akan mengukir kisah dan sejarah kehidupan seseorang dalam menapaki roda kehidupan. Ia akan merindukan berbafai kisah dan nostalgia masa lalu suatu saat.

Diperiode masa kanak-kanak ini, terutama pada generasi kelahiran 1970 s/d 1980-han, kanak-kanak memiliki hiburan, kreasi permainan sesuai dengan tingkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan saat itu. Di Siulak Kerinci Jambi, ada beberapa hal hiburan dan permainan kanak-kanak yang dapat menjadi momentum indah untuk dikenang serta memberi edukasi bagi kehidupan pelakunya. Hiburan dan mainan tersebut antara lain adalah :

1. Mna Lang-lang (membuat layang-layang)

Lang-lang (layang-layang) merupakan permainan legendaris yang masih lestari dan berkermbang hingga detik ini. Dimana permainan ini menuntut pola pikiran anak untuk berkembang dan tumbuh dengan berfikir dan menganalisa serta mempraktekkan. 

Dengan berbekal bilah bambu yang diukur sama panjang, ditimbang, diikat serta dirangkai dengan timbangan seukuran, lalu dibentuk menurut selera dan kreasi sang pembuat. Bermain layang-layang ini biasanya di tanah lapang dan di pinggiran sawah. Apalagi disaat bulan ramadhan, anak-anak generasi jadul senantiasa menunggu waktu berbuka puasa dengan bermain layangan.  Diantara layang-layang yang dikenal di Siulak ialah :

  • Lang-lang cucu yaitu menggunakan selembar kertas yang digunting dan diberi ekor dengan kertas bekas juga, lalu dicucuk dengan lidi pada bagian tengah serta di cucuk bagian bahunya serupa tanda salib dan diberi “bnang sirajun” yaitu benang penopang badan layang-layang lalu diterbangkan menggunakan benang “asin” yaitu benang penjahit kain. Layang-layang ini tidak bisa terbang tinggi, hanya melayang berkisar tiga meter keatas.
  • Lang-lang Maco, yaitu layang-layang yang berbentuk diamon, biasanya layang-layang ini dapat dibeli dipasaran dengan harga yang murah meriah.
  • Lang-lang Darek, yaitu layang-layang dibuat dengan rangkaian bilah bambu dan dibantu benang yang dibentuk sedemikian rupa mirip dengan pesawat terbang dan diberi ekor yang panjang dengan warna-warni silang agar disaat terbang tampak gagah dan berwibawa. Layang-layang darek ini merupakan layang-layang adopsi dari minangkabau.
  • Lang-lang pauh yaitu layang-layang yang dibuat serupa orang gemuk dan dihiasi sedemikian rupa. Namun ia tidak memiliki ekor, hanya berbentuk perut yang gendut.

2. Mobil-mobilan Jadul

Bahan yang disiapkan kala itu ialah buah “limau gdang” (jeruk pamelo), kayu kecil dan papan. Buah jeruk besar dipotong seperti roda empat buah, lalu ditusuk dengan bilah bambu, diikat seperti mobil, dan ditarik  sekeliling lapangan atau sepanjang jalan.

3. Main rakitan

Yaitu sendal buruk atau jenis lainnya yang dikasih benang lalu berdiri diatas jembatan dan dihanyutkan kesungai. Lalu dihanyutkan dan ditarik sesuka hati.

4. Main Sla kudau

Yaitu permainan dilakukan oleh satu orang ditutup mata, lalu mencari kawannya, dan ketika kawan tersentuh lalu ia menebak siapakah orang tersebut. Jika benar, maka sikawan yang terpegang tadi ditutup matanya.

5. Main sla imbeng

Yaitu permainan seorang anak menutup matanya, dan kawan-kawan yang lain bersembunyi. Setelah hitungan kelima, maka anak tersebut membuka matanya dan ia akan mencari kawannya yang bersembunyi tadi. Jika salah seorang kawannya ketemu, maka giliran kawan tersebut yang mencari lagi.

6. Mna Kalahar

Mna kalahar ialah mobil-mobilan dari papan yang bisa diduduki, dengan rodanya terbuat dari laher sepeda motor atau mobil. Biasanya anak-anak akan naik keatasnya dan didorong oleh satu orang kawannya. 

Pada waktu itu, kendaraan belum ramai sehingga anak-anak sering bermain di jalanan dan diteras masjid/mushalla yang kadangkala membuat kebisingan dan mengganggu penduduk dengan suaranya yang bising.

7. Timbak Busi

Yaitu mainan mercon dari busi bekas. Baik busi sepeda motor maupun busi mobil. Mulut busi dibersihkan dan dibuang lidahnya, lalu dipasangkan baut 10 dan diikat dengan karet. 

Kemudian bagian ekornya diberi tali rapia yang banyak dan dibelah kecil sehingga menyerupai rambut, lalu diberi bubuk mesiu korek api dan dilemparkan keatas dijalan aspal, dan ketika jatuh maka akan berbunyi suara ledakan. Atau dengan menggunakan tangkai sehingga membentuk palu, dan yang ini langsung dipukulkan pada benda yang keras sehingga menimbulkan suara ledakan juga.

Permainan ini membikin gaduh satu kampung dan sangat mengganggu istirahat penduduk.

8. Tanah Lapan

Tanah lapan ialah tanah endapan ditengah sungai yang berwarna biru atau abu-abu. Anak-anak yang mandi disungai akan mengambil tanah endapan ini, dan dibawa kedaratan lalu dibikinlah bentuk sesuai keinginannya, baik berupa patung, asbak, dan lain sebagainya sesuai selera.

Dari banyak hal permainan yang dilakukan dikala kecil, pola pikir anak-anak dapat berkembang dan tumbuh sesuai dengan bakat dan minatnya. Keterampilan menganalisis sesuatu untuk dijadikan suatu karya sedapat mungkin memang dimotivasi dan di monilisasi dari dini, sehingga kebiasaan otak anak untuk berpikir secara jernih, dan logika dapat tumbuh dan berkembang seiring perjalanan waktu.

Tentunya, didalam berkarya dan mengasah keterampilan otak anak-anak haruslah mendapat bimbingan dan arahan dari orangtua, sehingga keterampilan mereka dalam berkarya dapat terarah ke hal-hal yang bersifat positif dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat banyak sehingga dikemudian hari, cara berfikir mereka senantiasa mengutamakan kepentingan orang banyak didalam memajukan masyarakat.

Pendidikan dengan cara bermain ini secara otididak akan berpengaruh kepada diri seseorang. Jika seorang anak senantiasa diberi mainan siap pakai atau siap jadi, maka ia akan malas untuk mengembangkan pola pikirnya, ia akan menjadi pribadi yang malas dan hanya menerima tanpa bisa memberi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun