Mohon tunggu...
zarazalfanaura
zarazalfanaura Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

pacu jalur tradisional

28 Desember 2024   23:02 Diperbarui: 28 Desember 2024   23:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : https://vt.tiktok.com/ZS6hWqkur/

Halo, saya Zara Zalfa Naura mahasiswa Universitas Islam Riau, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik prodi Administrasi Bisnis semester 1. 

Cerita ini guna memenenuhi tugas dari ibu Wilda Srihastuty Handayani Piliang, S.Pd., M.Pd.

Pada kesempatan ini saya akan menceritakan tentang wisata budaya nasional tak benda yang ada di kampung halaman saya yang ada di kabupaten kuantan singingi, yaitu PACU JALUR. 

Pacu jalur merupakan lomba dayung tradisional yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Pada awalnya Pacu Jalur bermula pada abad ke-17 sebagai sarana transportasi utama masyarakat di Rantau Kuantan, yakni daerah sepanjang sungai kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti Kecamatan di Hilir. saat itu memang belum berkembang transportasi darat. Akibatnya jalur itu benar benar digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang, tebu. Perahu digunakan untuk pacu jalur disebut jalur, yang dibuat dari satu pohon tanpa sambungan. Jalur dapat menampung 50-60 orang.

Pacu Jalur mulai dipopulerkan pada awal tahun 1900-an, Perahu yang digunakan untuk pacu jalur pada masa itu belum seindah sekarang.

Pada masa penjajahan Belanda, pacu jalur diadakan untuk merayakan hari jadi Ratu Wilhelmina yang jatuh pada tanggal 31 Agustus.

Setelah Indonesia merdeka , pacu jalur diakan untuk merayakan hari raya agama islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.

Seiring perkembangan zaman, pacu jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu Pacu Jalur diadakan sekitar bulan agustus. Dapat digambarkan saat berlangsungnya pacu jalur, Kota Jalur bagaikan lautan manusia. Terjadi kemacetan dimana mana, dan masyarakat yang ada diperantauan akan terlihat lagi, mereka akan kembali hanya untuk menyaksikan ini. Biasanya jalur yang mengikuti perlombaan bisa mencapai 200 jalur. Perlombaan yang konon sudah ada sejak tahun 1903 ini menjadi agenda tetap pemerintah Provinsi Riau untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Riau, khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi.

Kini warna warni kostum dan dentuman suara meriam, dentuman pertama sebagai pertanda untuk jalur jalur menempatkan diri, dentuman kedua untuk posisi bersiap mengayuh dayung, dan dentuman tetiga untuk penanda memulai perlombaan, serta teriakan pemberi semangat menjadi daya tarik budaya local asli Kuantan Singingi Riau yang pantas dinanti dan dinikmati,

Pacu jalur menjadi event kalender wisata nasional dan masuk Anugerah Pesona Indonesia 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun