Mohon tunggu...
Arianto Zany Namang
Arianto Zany Namang Mohon Tunggu... Penulis - penulis

menulis untuk mengisi hati

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pengurus Kuda yang Baik

13 Juli 2023   17:24 Diperbarui: 13 Juli 2023   17:40 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari yang awal getol mengeritik, lama-kelamaan berubah menjadi teman seiring sejalan yang loyal, bahkan cenderung menjadi pendukung yang loyal dan fanatik. 

Kepiawaian Prabowo dalam mengurus Negara sesuai dengan visi Presiden Jokowi, dan olok-olokan kelas rendah, membuat politisi senior PDI Perjuangan Effendi Simbolon tidak tahan untuk mengungkapkan rasa kagumnya kepada Menteri Pertahanan.

"Saya pernah menyampaikan, saya melihat seyogianya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara. Jadi, kelasnya itu sama. Kalau ada 3, ada 4 ya sekelas Prabowo sehingga kita memang mampu berkompetisi di dunia internasional, yang mampu merajut keharmonian dari Aceh hingga Papua," kata Effendi.

Pernyataan ini berarti dua hal: pertama, Prabowo punya kapasitas dan kualitas unggul sebagai suksesor Presiden Jokowi yang bakal membuat Indonesia dihormati oleh dunia internasional karena kewibawaan seorang pemimpin.

Barangkali Effendi rindu pada sosok Bung Karno yang pernah membuat nama Indonesia menggaung di antara bangsa-bangsa.

Kedua, Prabowo sebagai pemimpin yang bisa menjadi jembatan bagi setiap golongan yang ada di dalam negeri sehingga ke depannya kita tidak khawatir akan potensi disintegrasi bangsa.

Kualitas Prabowo sebagai pemimpin bangsa yang mutunya bertaraf internasional itu membuat Effendi Simbolon menjadikan Prabowo sebagai patok bagi capres yang lain. Dengan lain perkataan, kalau mau maju dalam perhelatan pilpres, ya minimal ada isi otaknya (diisi dengan membaca buku ya)!

Bakat Prabowo sebagai seorang pengurus kuda yang baik itu terlihat semakin mantap karena ia "berguru kepada Jokowi" yang dulu merupakan rivalnya yang paling sengit. 

Rival tak harus berarti musuh! Rival itu teman adu gagasan sekaligus guru yang baik yang membongkar seluruh bangunan gagasan lawan tandingnya itu.

Di tangan Jokowi, bakat Prabowo sebagai pengurus kuda dipoles sedemikian rupa sehingga tidak saja kuda liar yang menjadi jinak di tangannya, tetapi sekaligus membuat Prabowo "tampil beda" dalam penampilan politiknya.

Tak bisa dipungkiri, kedekatannya dengan Jokowi membuat tampilan publik Prabowo lebih ramah dan bersahabat, dan yang paling penting, selalu mengetengahkan agenda persatuan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun