Prabowo disakiti sudah biasa, dihina juga sudah biasa, tetapi bukan Prabowo namanya kalau sekali dihina langsung tumbang. Dipuji tidak terbang, dikritik tidak tumbang. Sebagai seorang prajurit Ia terlatih untuk tak pantang menyerah dalam menjalankan tugas.Â
Kalau istilah Prabowo "sudah teken mati" sejak menjadi taruna, jadi urusan diolok-olok itu bukan hal besar yang membuatnya baper.
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu barangkali adalah seorang politisi (bekas aktivis 98) yang paling getol dan sengit mengolok-olok Prabowo dalam kancah pertarungan pilpres.
Salah satu contoh yang paling diingat, menjelang pilpres 2014, ketika Najwa Shihab meminta Adian untuk menyampaikan kesan positif terhadap Prabowo, Adian dengan nyeleneh menjawab "Prabowo adalah seorang pengurus kuda yang baik."
Ia ucapkan itu sebagai satir bahwa hampir tidak ada hal positif terkait Prabowo selain seorang pengurus kuda yang baik. Sungguh terlalu!
Jelang pilpres 2024, Adian kembali melontarkan olok-olokan yang tak kalah nyelekit kepada Prabowo dengan mengatakan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu belum punya pengalaman menang, pengalamannya kalah terus.
"Sebenarnya nggak menyenangkan buat kita bertanding dengan orang yang berkali-kali kalah. Kayaknya gimana gitu, nggak asyik gitu, lho."
Namun, yang tidak kalah membuat takjub dan takzim adalah jawaban Prabowo yang menunjukkan kelasnya sebagai seorang ksatria yang tegak lurus kepada visi politiknya untuk menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Hinaan dan olok-olokan yang dialamatkan kepada Prabowo dianggapnya sebagai angin lalu yang hanya meninggalkan sedikit debu dan sama sekali tidak menyebabkan ia tumbang.
Sama sekali tidak membuatnya hilang arah untuk fokus mengurus negara sesuai dengan tupoksi yang dipercayakan oleh Presiden Jokowi kepadanya di dalam pemerintahan.
"Saya selalu mengatakan kepada kalian, di berbagai tempat, lawan politik kita jangan jadi musuh kita. Kalau kita diejek, enggak apa-apa, kalau dalam persaingan mengeritik biasa, jangan kita masukin hati dan juga jangan kita menyakiti orang lain."