Ah. Lihatlah. Ia menjadi sama penting dengan
Kerbau, luku, sawah, dan pohon kelapa
Pada baris ini, perempuan digambarkan seperti alat yang bisa diatur dan diperintah semaunya oleh suami/laki-laki. Kalimat ini menggambarkan perempuan diperlakukan seperti budak oleh suami. Perempuan dikatakan sama pentingnya dengan kerbau, luku, sawah, dan pohon kelapa. Perempuan seperti disamakan dengan hewan kerbau, luku yang merupakan alat bertani, sawah, dan pohon kelapa.
- Pada baris ke-21 :
Ia kita cangkul malam hari dan tak pernah mengeluh walau capek.
Kalimat ini mengandung makna perempuan hanya diperlakukan sebagai pemuas kebutuhan biologis suami. Perempuan hanya digunakan untuk memuaskan nafsu laki-laki saja.
- Pada baris ke-25 :
Seperti kita memelihara ayam, itik, kambing atau jagung.
Kalimat pada baris ini, suami seperti menyamakan istri sebagai peliharaan, yaitu hewan ayam, itik, kambing, dan memelihara jagung. Kalimat tersebut menjelaskan bahwa suami atau laki-laki sering hanya menganggap perempuan rendah derajatnya.
- Pada baris ke-32 :
Jadi, waspadalah!
Pengarang memperingatkan laki-laki bahwa seorang perempuan bisa berubah menjadi menakutkan apabila mereka memberontak atas perlakuan dan praktik patriarki yang dilakukan oleh laki-laki.
Semoga bermanfaat!