Namanya ego, ekspektasi, emosi.Â
Sedikit berbeda dengan sang penulis (Marchella FP) mengatakan bahwa NKCTHI merupakan sisi terang dari hidup dan KTBB merupakan sisi gelapnya, bagi saya NKCTHI lebih merupakan nasehat, karena di dalamnya pembaca (setidaknya saya sendiri) merasa seperti dinasehati dan memang bahasanya pun bahasa menasehati karena diceritakan bahwa ketika Awan membagikan tulisannya, usia tulisan Awan saat itu telah lebih dari 10 tahun. Begitupun dengan KTBB yang lebih mengekspresikan berbagai perasaan tidak menyenangkan dalam hidup yang sebelumnya dipendam begitu saja dalam hati sehingga meski 10 tahun telah  berlalu jejak rasa yang dikira telah hilang karena diabaikan itu ternyata masih membekas di hati.Â
Tentu ada banyak hal menarik lain dari dua buku ini yang tidak bisa saya ceritakan di sini. Karenanya saya menganggap bahwa dua karya ini kaya akan kompleksitas ekspresi rasa yang relatable dengan kondisi perasaan banyak orang saat ini.  Sejalan dengan penulis buku bahwa dua buku ini adalah tentang memanusiakan manusia (NKCTHI) dan merayakan sisi kemanusiaan (KTBB). Terakhir, buku ini mengajak kita agar cepat move on.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H