Mohon tunggu...
zamzam zainul haq
zamzam zainul haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STIABI Riyadlul 'Ulum

Allah is everything

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Ludwig Wuttgenstein tentang Filsafat Bahasa

6 Juni 2022   21:10 Diperbarui: 6 Juni 2022   21:20 2768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

misalnya masyarakat pekerja bangunan, menggunakan ungkapan bahasa yang barangkali secara linguistik dapat dikatakan tidak memenuhi persyaratan. Seorang yang mengungkapkan 'papan', 'balok', 'tiang' misalnya dapat ditangkap oleh lawan bicaranya sebagai suatu makna tertentu yang mana kesemuanya itu hanya dipahami aturannya pada komunitas tersebut.

Aspek lain dalam linguistik pragmatic adalah masih adanya kecenderungan mengembangkan aspek normatif seperti yang dilakukan oleh linguistik struktural, misalnya aturan dalam tindakan bahasa, macam-macam tindakan bahasa, norma sopan santun, validitas tuturan, prinsip kerjasama, prinsip kesopanan serta parameter pragmatik. 

Jika cara kerja epistemologi linguistik pragmatik seperti itu, konsekuensinya kajian pragmatik kembali terjerumus pada ilmu yag bersifat nomothetic. Wittgenstein mengembangka suatu paradigma yang jelas, bahwa dala teori tata permainan bahasa tersebut setiap penggunaan bahasa dalam kehidupan manusiamemiliki aturannya masing-masing 

yang sangat beragam serta tidak terbatas. Aturan itu sulit jika hanya ditentukan secara normatif, serta sulit ditentukan batas-batasnya secara tepat, 

tetapi manusia memahami bagaimana menggunakan bahasa dalam setiap aspek kehidupan yang sangat beragam. Oleh karena itu, pemikiran Wittgenstein inilah sangat relevan untuk pengembangan objek kajian linguistik pragmatik pada aspek kualitas bahasa yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun