Mohon tunggu...
Zamzami Tanjung
Zamzami Tanjung Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Melihat berbagai sisi, menjadi berbagai sisi, merasa berbagai sisi, berharap bijak jadi teman abadi, visit my blog winzalucky.wordpress.com, zamzamitanjung.blogspot.com and enjoy it :)

Melihat berbagai sisi, menjadi berbagai sisi, merasa berbagai sisi, berharap bijak jadi teman abadi, visit my blog winzalucky.wordpress.com, zamzamitanjung.blogspot.com and enjoy it :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia (PII) ke-72 (Sebuah Catatan Ringan)

4 Mei 2019   23:25 Diperbarui: 4 Mei 2019   23:43 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan Gambar : Foto tersebut adalah pose gabungan Pengurus Daerah Padang Panjang dan Pengurus Daerah Pelajar Islam Bukittinggi, Simbol Tangan membentuk Huruf "L" berarti simbol Salam Literasi

"PII... !!!"

"Ini benar PII?" tanya seorang yang datang menghampiri kami yang sedang memasang bendera PII di depan Istana Bung Hatta untuk memperingati Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia (PII) ke 70 waktu itu. Malam 11.30 Wib, tanggal 5 Mei 2017.

Hujan gerimis dan gelap malam tidak menghalangi mata orang yang datang ini untuk meneliti lebih seksama Bendera yang kami Pasang.

"Ini PII bukan???" Tanya orang itu pada kami untuk meminta kepastian.

"Ya.. ini PII, Pelajar Islam Indonesia!!!" Kami sedikit menegaskan.

Orang yang menghampiri kami itu seperti mendapatkan sesuatu hingga membuat dia kegirangan dalam semangatnya, lalu dia bertakbir "Allahu Akbar...!!!"

Kami termagu, bingung dan sedikit rasa haru menyelusup di dada ini.

Seorang teman kemudian bertanya, "emang Apak (Bapak) tau PII?"

Tanya kami langsung dijawab lugas dan tegas, "Aden (saya) PII mah!!!".

Kami langsung mengucap istighfar dan bertasbiah mendengar pernyataan "Aden PII mah!!!" Kemudian orang itu bercerita tentang bagaimana dia dulu di PII sambil menyebutkan beberapa "kanti-kantinya"/teman-temannya di PII dulu. Dia seperti larut dalam memori masa lalu yang menggambarkan kegairahan dan militansi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun