Riuh sudah seantaro dunia menyimak kronologi kudeta di Turkey sana, tanah yang sangat jauh dari negeri bernama Indonesia, tanah tumpah darah tanah yang seharusnya kita cinta lebih dari apapun, Turkey ternyata membawa pengaruh kuat bagi bangsa Ini. Peristiwa itu mirip dengan "Kudeta" mesir yang menjadi korban ketika itu adalah Presiden Morsi, dalam peristiwa kudeta di Turkey ini terdapat istilah, "Me-mursyi-kan Erdogan", apakah ada hubungannya?Â
(baca:Â "Kudeta" Mesir di Indonesia)
Terdapat banyak analisa terhadap tragedi Turkey yang terjadi tersebut, analisa tersebut data dari berbagai pihak. Portal berita, Media Massa hingga Individu melalui Jaringan Sosial Media memberikan analisanya terkait tragedi Turkey. Sudah menjadi fitrah jika kemudian terdapat banyak versi analisis terhadap tragedi Turkey tersebut, pro kontra sudah biasa terjadi, namun kemudian terdapat para pihak yang keukeh dengan analisisnya dan menghujat analisis orang lain yang tidak sejalan dengan analisisnya. Ini sudah pasti tidak sehat lagi.... (Tampaknya kita harus lebih sering mengadakan kelas debat, agar satu pihak bisa menghormati lawan debatnya).
Mengapa bagi mereka Turkey adalah harga diri? Mengapa ada yang mencemooh kudetaTragedi Turkey adalah "Kudeta-kudetaan"? dan mengapa ada yang sinis dengan Tragedi turkey ini dan memonyongkan mulutkan kepada anak bangsa yang lain? Pertanyaan ini penting, karena tiga pertanyaan tersebut bisa mengelompokkan pihak-pihak yang melakukan perdebatan konyol tentang tragedi kemanusiaan di Turkey sana. Mereka tidak berpikir tentang manusia, mereka berpikir tentang sosok Erdogan, pembenci atau pemuja. Bagi saya pribadi, pertanyaan-pertanyaan tersebut berakhir dalam pembicaraan tentang Ideologi.
Mengapa bagi mereka Turkey adalah harga diri?
Turkey adalah sebuah negara dengan penduduk yang mayoritas Muslim. Pernah mencoba sistem sekuler, namun mengalami kegagalan. Turkey kala itu terhimpit beban hutang luar negeri. Kemiskinan adalah potret Turkey kala itu. Ketika Partai Reffah Menang beberapa tahun yang lalu, partai-partai sekuler lainnya sibuk mencari dukungan luar negeri, bahkan terdapat ancaman pimpinan partai sekuler yang mengharapkan bantuan untuk mengalahkan partai Reffah, dalam lobinya menyebutkan, "Apakah Barat dan Amerika ingin kembali menyaksikan tentara-tentara Muslim bersiap di pintu Gerbang Wina?" Hingga Erdogan berkuasa, Turkey Sekuler yang perlahan diubah melalui jalur kultur menjadi negera Islam, jadi bukan melalui proses Struktur dengan merobak Konstitusi dan memaksakan Undang-Undang berbau Syariah.
Berharganya Turkey bagi mereka karena Turkey adalah contoh keberhasilan sebuah gerakan. dimana gerakan ini sempat berhasil di Mesir sana namun akhirnya dipaksa gagal oleh pembencinya dengan faktor internal kegagalannya adalah keangkuhan ketika sudah berkuasa, "Kacang Lupa Kulitnya". Erdogan dipandang sebagai sosok panutan, dipandang sebagai tokoh Internasional yang berdiri sama tegaknya dengan pemimpin negara-negara maju lainnya. Anda bayangkan jika Contoh Gerakan dan contoh pemimpin seperti ini gagal? maka bisa saja mereka akan menjadi orang yang pesimis karena kehilangan contoh.
Lebih jauh persoalannya adalah Gerakan ini dengan figur Erdogan di Puncak membawa Ideologi yang sama warna dengan mereka. Maka menyerang gerakan ini dan melecehkan Erdogan sama artinya dengan melecehkan ideologi mereka. Dimana dipandang bahwa Ideologi ini telah berhasil membangun Turkey yang berjaya di Eropa dan Dunia. Yang menjadi ironi bahwa ternyata di Negeri ini, Indonesia raya banyak tragedi yang lebih pantas mendapatkan perhatian. Dana-dana yang besar lebih baik di arahkan ke dalam negeri dan bukan berarti tidak mengirimkan dana tersebut ke luar negeri sana, itu tetap penting atas nama kemanusiaan dan cukup hanya sekedar tanda bersimpati.
Mengapa ada yang mencemooh kudetaTragedi Turkey adalah "Kudeta-kudetaan"?
Turkey adalah puncak dari negara-negara yang dianggap sukses menyaingi hegemoni Barat dan Amerika. Namun persaingan tersebut difokuskan dalam bidang ekonomi. Dahulu sebelum Erdogan belum segemilang dan harum namanya di Dunia, terdapatlah seorang Presiden yang mengejutkan dunia ketika menentang Amerika dengan latangnya dan menjalin kemitraan-kemitraan dengan negara penentang lainnya seperti Venezuela. Yang hidupnya dijalani dengan sangat sederhana. mengawali karirnya sebagai Walikota Teheran hingga mencapai puncak karir politiknya menjadi Presiden Iran, ya Ahmadi Nejad adalah sosok yang di kagumi. Ketika Ahmadi Nejad turun panggung, maka hilanglah kebanggan mereka.
Ketika Ahmadi Nejad berkuasa, dia sebenarnya menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat muslim, tidak peduli itu syiah atau sunni. Dia tetap dipandang sebagai simbol perlawanan terhadap hegomoni Amerika yang terlalu angkuh untuk bisa berbagi. Untuk sesaat aliran beragama yang disemai di persia sana populer sesaat. Figur Ahmadi Nejad cukup membantu. Namun sekarang? mereka tidak punya figur populer yang mendunia dan bisa dijadikan patron. Ahmadi Nejad hilang dibawah putih megahnya Erdogan dengan bendera Bintang yang diapit Bulan Sabit putih dibelakangnnya.
Dari Persoalan Ideologi, terdapat perbedaan antara Erdogan dan Ahmadi Nejad. Ideologi yang dianut oleh Erdogan "cenderung" konservatif dan tradisional. Sedangkan Ideologi yang dianut oleh Ahmadi Nejad cenderung mempresentatifkan kondisi revolusioner dan progresif. Maka anda bayangkanlah ketika kata Revolusioner dan Progresif mati ditikam konservatif dan tradisional. Tentu Mereka iri dengan konservatif dan tradisional. Dan coba anda bayangkan bagaimana pikiran, niat dan perilaku si tukang iri. Mereka berdoa agar yang sedang diirikannya jatuh. Â
Mengapa ada yang sinis dengan Tragedi turkey ini dan memonyongkan mulutkan kepada anak bangsa yang lain?
Pertarungan dalam pemilihan Presiden tahun 2014 yang lalu masih membawa luka dan dendam yang entah kapan akan "sembuhnya". Musuh yang dijadikan target adalah para oposan yang kalah dalam "perang badar" (begitu salah seorang pimpinan partai menyebutnya). Kondisi "perang badar" memang tidak menguntungkan ketika itu bagi pasukan muslim, namun dengan penuh keajaiban, pasukan muslim bisa memenangi perang tersebut. Analogi ini kala itu sempat memantik protes dari banyak kalangan. Partai yang dibenci adalah partai kalah dimana salah satu partai mengutus beberapa duta kesana untuk dilakukan "Studi banding". Garis-garis perjuangan disesuaikan dengan sistem yang telah "dimodernisasi" di Turkey sana.
Pihak yang dibenci adalah pihak yang memuja dan menjadikan Erdogan dengan Turkeynya sebagai Patron. Bagi kelompok ini, Kejatuhan Erdogan dan Turkey adalah kejatuhan beberapa pihak lain di tanah air ini. Pertarungan Ideologi turut memanaskan kondisi yang ada.Â
++++++++++++
Setelah membaca analisis di berbagai media dan pro kontra yang mengikutinya, tiba-tiba saya muak dengan segala macam perdebatan tidak penting tersebut. Â Pagi ini saya membaca sebuah status di Facebook teman yang seolah-olah menyebutkan bahwa orang yang terlibat dlam perdebatan mengenai Erdogan dan Turkey adalah orang yang "kurang sehat". Sekali lagi ini bagian dari pembicaraan mengenai Ideologi, dan saya pun muak dengan ideologi-ideologi anda. Ideologi bukanlah agama bahkan ideologi itu bukan tuhan ada, anda telah dijajah oleh ideologi. Suatu waktu ketika Ideologi itu mengkristal di Otak anda, maka saudara sebagsapun anda akan bunuh dengan alasan ideologi!!Â
(baca: Fenomena Deideologi)
Kondisi sosial masyarakat Indonesia saat ini belum bisa membuat kita bertindak untuk keluar memikirkan orang lain secara serius dan bahkan dengan penuh emosi dan sumpah serapah.Â
Apakah sudah habis kritik konstruktif untuk membangun bangsa ini? hingga Turkey menjadi titik perhatian dan kritik kita bersama. Pemerintah tidak akan terkontrol dan diuntungkan dengan tragedi Turkey, isu teralihkan. Ketika Tragedi Turkey terjadi, Mirna sudah tidak populer yang populer adalah Erdogan. Â Jakarta tiba-tiba hilang dari peta dunia, yang ada Kota Ankara dan Istambul.Â
Apakah sudah tidak ada yang mesti kita lakukan dibandingkan bertahan untuk sebuah analisa yang bisa saja analisa tersebut adalah analisa kosong yang dibuat oleh pengopini handal untuk kepentingannya. Adakah yang bertanya berapa banyak orang yang mati dalam tragedi Turkey? Bagaimana perasaan anak, ibu, ayah, adek dan kakak mereka, apa yang mereka rasakan? terlepas apakah Kudeta tersebut adalah real atau hanya kudeta-kudetaan.
Jatuhnya beberapa korban di Turkey sana adalah kejahatan negara dengan otak beberapa orang yang tidak "mempunyai otak manusia". Campur Tangan Intelejen bisa dipastikan ada, apakah itu intelejen Turkey atau intelejen dari luar, mereka membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, berhasil membuat hal yang tidak masuk akal menjadi masuk akal dengan tumbal "Manusia". Intelejen semacam ini adalah manusia dengan jati diri binatang. Penguasa adalah orang yang tamak. Penipu adalah tukang rekayasa dan tetap yang menjadi korban adalah "manusia" dan malangnya adalah manusia Turkey untuk saat ini. tolong jangan bergembira atau geram atas upaya kudeta tersebut, Geramlah karena nyawa manusia dikorbankan disana oleh pelaku yang harus dihukum karena melakukan kejahatan kemanusiaan.
Dikorbannya nyawa manusia disana lebih kejam dibandingkan dengan kekejaman terhadap manusia lainnya dimuka bumi ini seperti di Gaza dan Tepi Barat di Palestina sana, kekejaman terhadap Etnis Ronghiya di Myanmar Sana, korban-korban pertarungan antara Basyar Al-Asad dan pejuang-pejuang impor dan ISIS, Â Mereka jelas-jelas dikorbankan untuk sebuah tujuan sesaat. Tapi bagaimanapun juga kekejaman terhadap nyawa manusia adalah perbuatan yang tidak bisa diterima dimanapun itu. sementara di suatu tempat, orang-orang kejam ini, duduk manis menikmati secangkir kopi atau teh. Mereka tidak pernah berpikir betapa pedihnya keluarga si wafat yang ditinggalkan.
Tariklah nafas dalam-dalam, mengenai Turkey wahai saudara-saudara sebangsaku, jika anda simpati dengan rakyat Turkey, membenci atau mencintai pemerintahan Turkey di bawah Erdogan, maka lakukanlah secukupnya. Henti hujatan-hujatan tak berguna anda terhadap anak bangsa yang lain. Ideologi yang merasuki anda tidak akan membuat anda bahagia, bukan ideologi yang akan membuat anda masuk sorga, tapi mencintai "Manusia" itu akan lebih nyaman dan membuat anda bahagia. Lihatlah tetangga anda, apakah mereka sudah makan? kalau belum anda berikanlah makan, periksalah apakah anak-anak mereka sekolah, jika tidak sekolahkanlah dengan uang anda, agar generasi kita selanjutnya menjadi generasi yang sehat dan tidak sakit jiwa...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI