Mohon tunggu...
M MulyaZamzam
M MulyaZamzam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa IAIN Jember

Mahasiswa IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Profesionalitas Guru

4 Mei 2020   21:37 Diperbarui: 8 Juni 2021   13:25 9941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(unsplash/aaron-burden)

Guru mempunyai peran yang sangat mendasar bagi mutu pendidikan di Indonesia karena guru menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran disamping kurikulum dan sarana prasarana. 

Guru mempunyai tugas utama mengajar, mendidik, membimbing, dan mengevaluasi peserta didik. Tugas utama itu akan menjadi efektif apabila guru mempunyai tingkatan profesionalitas tertentu yang meliputi kompetensi yang harus dimiliki guru disertai dengan kode etik tertentu. 

Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. keempat kompetensi itu dalam praktiknya merupakan satu kesatuan yang utuh. Guru profesional sudah seyogyanya dapat menguasai keempat kompetensi itu.

Dalam kaitannya dengan mutu pendidikan, kompetensi guru mempunyai hubungan yang positif. Semakin guru menguasai kompetensi minimal yang harus dimilikinya maka mutu pendidikan di Indonesia juga akan meningkat. 

Akan tetapi melihat kenyataan yang ada saat ini, masih banyak ditemukan kasus yang mencerminkan masih rendahnya tingkat profesionalitas guru di Indonesia. 

Baca juga : Membenahi Pendidikan Melalui Profesionalitas Guru

Salah satunya bisa dilihat dari masih banyak guru yang memakai metode pembelajaran yang monoton tanpa adanya inovasi dalam pembelajaran, masih banyak guru yang belum memiliki kualifikasi S1dan masih banyak persoalan lainnya. Pengembangan guru di Indonesia juga masih rendah. 

Banyak guru-guru dalam bidang skill (kemampuan mengajar) masih kurang, kurangnya pengembangan dan peningkatan organisasi serta kurangnya pengembangan dan peningkatan keperibadian (motivasi berprestasi). Padahal peran guru demikian penting dalam peningkatan mutu pendidikan.

Secara kuantitatif jumlah tenaga guru telah cukup memadai, namun mutu serta profesionalismenya belum sesuai dengan harapan. Guru tidak hanya sekedar profesi. Guru tidak hanya mengajarkan materi dan memberikan penilaian. 

Dalam proses penyampaian materi itu sendiri membutuhkan teknik dan seni sebagai hasil dari perpaduan kompetensi yamg dimiliki oleh guru. Sehingga guru menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran. 

Baca juga : Peningkatan Profesionalitas Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Teknologi

Peningkatan kompetensi guru dalam rangka pengembangan profesi guru dinilai sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dan lebih luas lagi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Pengembangan profesi guru didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan taraf atau derajat profesi seorang guru yang menyangkut kemampuan guru, baik penguasaan materi ajar atau penguasaan metodologi pengajaran, serta sikap keprofesionalan guru menyangkut motivasi dan komitmen guru dalam menjalankan tugas sebagai guru. 

Sedangkan Guru profesional adalah guru yang menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar. Sehingga guru secara terus-menerus perlu mengembangkan pengetahuannya tentang bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. 

Perwujudannya, jika terjadi kegagalan pada peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan akar penyebabnya dan mencari solusi bersama peserta didik, bukan mendiamkannya atau malahan menyalahkannya.

Baca juga : Problematika Pendidikan dan Profesionalitas Guru Kita?

Kualitas profesionalisme guru ditunjukkan oleh lima sikap, yakni: 1) Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal; 2) Meningkatkan dan memelihara citra profesi; 3) Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan ketrampilannya 4) Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi; 5) Memiliki kebanggaan terhadap profesinya.

Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya profesionalisme guru antara lain: 

a) Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh. Hal ini disebabkan oleh banyak guru yang bekerja diluar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga waktu untuk membaca dan menulis untuk meningkatkan diri tidak ada; 

b) Kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta sebagai pencetak guru yang lulusannya asal jadi tanpa mempehitungkan outputnya kelak di lapangan sehingga menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika profesi keguruan; 

c) Kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak dituntut untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di perguruan tinggi.

Melihat masalah tersebut, penulis menawarkan langkah-langkah yang disebut dengan strategi pengembangan profesionalitas guru yaitu: 

1) Mengupayakan terjadinya peningkatan status profesi guru agar dapat sejajar dengan profesi lain. 

2) Pengembangan profesionalitas guru harus lebih berorientasi pada peningkatan kualitas, bukan kuantitas. Dalam hal ini maka dperlukan SDM maupun finansial. 

3) Profesionalitas guru membutuhkan upaya pendataan kembali terhadap guru agar mereka dapat dikembangkan.

Selain itu, juga terdapat beberapa model pengembangan profesional guru, meliputi: 

1) Keikutsertaan dalam konferensi (conference participation), 

2) Workshop dan seminar (workshops and in service seminars),

3) Kelompok membaca (reading groups), 

4) Pengamatan kolega (peer observation), 

5) Penulisan jurnal/catatan harian guru (writing teaching diaries/journals), 

6) Kerjaproyek (project work), 

7) Penelitian tindakan kelas (classroom action research), 

8) Portofolio mengajar (teaching portfolio), 

9) Mentoring (mentoring).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun