Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Juara Liga Champions, Ketika Kecerdikan Mengalahkan Statistik

2 Juni 2019   06:42 Diperbarui: 2 Juni 2019   06:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selesai sudah pertandingan final Liga Champions dini hari tadi dengan Liverpool berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Tottenham 2-0 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.

Hasil ini menjadikan Liverpool meraih trofi Liga Champions keenamnya, atau klub ketiga yang memperoleh gelar terbanyak setelah Madrid dan Milan. Sedangkan bagi Tottenham, kegagalan ini seolah menegaskan kutukan tidak ada juara baru dikompetisi ini.

Untuk Jurgen Klopp, ini merupakan raihan trofinya yang pertama sejak tahun 2012 saat Dortmund mengalahkan Munchen pada final DFB Pokal.

Jalannya pertandingan

Ketika waktu pertandingan baru memasuki detik ke-30, Sadio Mane yang bergerak di sisi kiri pertahanan Tottenham melihat peluang ketika Sissoko menggangkat tangan yang cukup tinggi untuk mengatur rekan-rekannya dipertahanan. 

Mane seperti dengan sengaja mengincar tangan Sissoko dengan menendang bola kearah tangannya. Cerdik. Wasit yang melihatnya langsung memberikan hukuman penalti yang dieksekusi oleh Salah, 1-0 Liverpool unggul.

Selebihnya pertandingan babak pertama berjalan membosankan. Meskipun berhasil menguasai bola sebanyak 69% namun Tottenham tidak mampu melepaskan satupun tendangan kearah gawang Liverpool.

Pertandingan lebih banyak berkutat di lini tengah dengan Tottenham yang mencoba meredam permainan Liverpool menempatkan dua gelandang bertahan Harry Winks dan Mousa Sissoko. 

Kehadiran Harry Kane yang dipasang sebagai penyerang tengah membuat Liverpool dengan mudah mematahkan serangan Tottenham karena pergerakan  Kane yang kurang agresif.

Pertandingan babak pertama ditandai dengan masuknya seorang suporter perempuan yang menggunakan bikini kedalam lapangan sehingga pertandingan sempat dihentikan sementara.

Pada babak kedua, Liverpool yang kesulitan membongkar pertahanan Spurs mengganti Firminho dengan Origi serta Wijnaldum dengan Milner, namun permainan masih tetap sama saja sedikit membosankan seperti babak pertama.

Sampai menit ke-60, Tottenham belum mampu mencatatkan tendangan tepat kearah gawang Liverpool. Melihat hal itu, Pochettino akhirnya memasukkan Moura menggantikan Winks dan membuat permainan Tottenham menjadi lebih menyerang.

Terbukti setelahnya, Tottenham mampu mencatatkan delapan tembakan tepat sasaran, namun semuanya mampu dimentahkan oleh Allison.

Keasyikan menyerang, Tottenham justru harus kebobolan pada menit ke-87 setelah Origi memanfaatkan kemelut di kotak penalti Spurs. Membuat kedudukan menjadi 2-0 yang bertahan hingga peluit panjang ditiup.

Secara statistik, Liverpool memang kalah dari Tottenham. Namun soal kecerdikan, Liverpool unggul dari Tottenham.

Selamat Liverpool, YNWA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun