Lihatlah Manchester United saat mendatangkan Radamel Falcao dan Bastian Schweinsteiger, Manchester City dengan Wilfried Bony dan yang teranyar Riyad Mahrez, pemain-pemain tersebut didatangkan hanya untuk lebih banyak menghiasi bangku cadangan. Saat ini Chelsea dengan Gonzalo Higuain yang menghabiskan gaji 250ribu pound per minggu dan Danny Drinkwater dengan biaya transfer 35juta pound namun tetap berakhir sebagai cadangan. Belanja? Apakah itu jawaban terakhir untuk memperkuat sebuah tim?
Tottenham dan Seni Membangun Tim
Lihatlah komposisi penghuni enam besar Liga Premier musim ini, selain Tottenham, lima tim lainnya sangat jor-joran dalam mengeluarkan uang untuk mendatangkan pemain berlabel bintang.
Tottenham mungkin belum meraih gelar juara apapun, namun dalam beberapa musim terakhir secara konsisten mampu bersaing di papan atas Liga Premier. Ini membuktikan bahwa membangun tim yang solid membutuhkan waktu yang lama.
Transfer pemain bintang dengan bijaksana dan cermat dapat memperkuat tim secara cepat, lihatlah Manchester City dan Liverpool yang semakin solid, lalu bandingkan dengan manchester United selepas kepergian Sir Alex dan Madrid setelah ditinggal Zidane serta PSG, tim-tim tersebut mendatangkan banyak pemain bintang tanpa memperhatikan kebutuhan tim.
Kejayaan terbesar yang diraih di sepakbola lebih banyak diraih berdasarkan kolektivitas tim, karena pada hakekatnya ini merupakan sebuah permainan tim. Satu dua pemain bintang tidak akan banyak membantu tanpa kerjasama dan tanpa kerja keras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H