Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sanggupkah Klub-klub Inggris Menguasai Eropa?

24 April 2019   13:00 Diperbarui: 8 Mei 2019   14:24 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

35 tahun, itulah waktu yang dibutuhkan inggris untuk dapat menempatkan 4 klubnya pada semifinal kejuaraan Eropa. Tepatnya pada musim 1983/1984, Inggris diwakili oleh Liverpool di Piala Champions, Manchester Unites di Piala Winners dan Tottenham Hotspur serta Nottingham Forest di Piala UEFA (saat itu UEFA masih menggunakan 3 format kompetisi).

Pada musim itu Liverpool keluar sebagai juara Piala Champions dan Tottenham Hotspur menjuarai Piala UEFA, sedangkan Manchester United disingkirkan oleh Juventus di Semifinal yang akhirnya menjadi juara Piala Winners.

Pencapaian tersebut terulang lagi pada musim ini, dimana 4 wakil Inggirs yaitu Liverpool dan Tottenham Hotspur masuk semifinal Liga Champions dan Arsenal serta Chelsea di semifinal Liga Europa.

Final Sesama Klub Inggris

Potensi terjadinya final sesama klub Inggris pada 2 kejuaraan tersebut cukup besar, tapi dengan syarat Liverpool mengalahkan Barcelona dan Tottenham Hotspur menyisihkan Ajax Amsterdam di Liga Champions.

Sementara Chelsea harus mengalahkan Eintracht Frankfurt dan Arsenal mengalahkan Valencia di semifinal Liga Europa.

Jika hal ini berhasil diwujudkan maka akan mengulangi laga final sesama klub Inggris yaitu pada final Liga Champions musin 2007/08 dimana Manchester United bertemu Chelsea dan pada final Piala UEFA musim 1971/72 saat Tottenham Hotspur bersua Wolverhampton Wanderers

Klub Inggris Sebagai Penguasa Eropa

Jika terjadi final sesama klub Inggris atau minimal ada perwakilan dari klub Inggris di parta final, maka klub-klub Inggris berpotensi mengawinkan gelar kejuaraan Eropa.

Hal ini akan mengulangi pencapaian musim 1980/81 saat Liverpool menjadi juara Piala Champion setelah mengalahkan Real Madrid 1-0 dan Ipswich Town sebagai juara Piala UEFA setelah menang agregat atas AZ Alkmaar 5-4.

serta pada musim 1983/84 saat Liverpool mengalahkan AS Roma 1-1 (4-2) melalui adu penalti dan Tottenham Hotspur mengalahkan Anderlecht 2-2 (4-3) juga melalui adu penalti untuk mengawinkan gelar Piala Champions dan Piala UEFA.

Mampukah Klub-Klub Tersebut Mewujudkannya

Secara head-to-head, Liverpool dan Tottenham Hotspur di Liga Champions memiliki statistik yang lebih baik dibandingkan dengan lawan-lawannya.

Liverpool sudah bersua sebanyak 8 kali dengan Barcelona dengan rekor 3 menang, 3 seri dan 2 kekalahan

Tottenham Hotspur pernah mengalahkan Ajax Amsterdam 2 kali pada pada putaran pertama European Cup Winners' Cup 1981-1982 dengan skor 3-0 dan 3-1

Dari sejarah pertemuan tersebut, sangat mungkin Liverpool dan Tottenham Hotspur mampu mengalahkan lawan-lawannya dan melaju ke final

Sedangkan untuk Liga Europa, pertemuan antara Chelsea dan Eintracht Frankfurt merupakan pertemuan pertama kedua tim di kompetisi resmi. Tapi pertandingan ini tidak boleh dianggap remeh karena mempertemukan 2 tim dengan perolehan gol tertinggi dalam kompetisi musim ini, 30 gol Chelsea melawan 28 gol Frankfurt.

Sejarah pertemuan Arsenal melawan Valencia bisa dibilang kurang menguntungkan kubu Arsenal. Dari 5 kali pertemuan, Arsenal hanya menang sebanyak 1 kali, sisanya 1 seri dan 3 kali kalah. Faktor Unay Emery sebagai pelatih Arsenal saat ini yang berhasil mengantarkan Sevilla merajai kompetisi ini sebanyak 3 kali dari tahun 2014-2016 akan menjadi faktor kunci keberhasilan Arsenal mengalahkan Valencia dikarenakan Emery pernah melatih Valencia dari tahun 2008-2012 dan sebagai orang Spanyol, Emery harusnya paham bagaimana taktik permainan dari tim-tim Spanyol.

Well, pada akhirnya perjuangan di lapangan yang dapat menentukan hasil akhirnya. Patut ditunggu kiprah klub-klub Inggris tersebut. Mampukah mereka merajai Eropa sekali lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun