Mohon tunggu...
Zalva FSP
Zalva FSP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - KKN Kelompok 15

Halo. Saya Zalva Fajhira Shabrina Putri, salah satu mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang mengikuti kegiatan KKN Rekognisi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKNT UPI: Menangkis Darurat Pendidikan Selama Masa Pandemi di Sekolah 3T Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 1

27 September 2021   08:33 Diperbarui: 27 September 2021   08:37 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sektor pendidikan di Indonesia memasuki kondisi darurat pendidikan semenjak masuknya virus Covid-19 pada Maret 2020 lalu. Hal ini tentu menyebabkan banyak hal yang perlu disesuaikan demi tetap berjalannya kegiatan belajar mengajar di setiap satuan pendidikan. 

Penyesuaian yang dilakukan yaitu beralihnya kegiatan pembelajaran secara tatap muka atau luring menjadi kegiatan pembelajaran jarak jauh atau daring. 

Peralihan ini tentu tidak serta-merta dapat dijalankan karena tidak seluruh siswa di Indonesia memiliki fasilitas yang sama untuk melanjutkan pembelajaran secara virtual, terutama siswa yang bersekolah di daerah yang tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengatakan peningkatan pendidikan di daerah 3T akan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan provinsi. 

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemendikbud RI adalah dengan meluncurkan program Kampus Mengajar Angkatan 1 pada 9 Februari 2021 yang mengikutsertakan 15.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk membantu sekolah yang terdampak pandemi khususnya yang berada di daerah 3T. 

Program ini bertujuan untuk membantu para siswa dalam penguatan pembelajaran literasi dan numerasi serta membantu sekolah dalam pengadaptasian teknologi dan administrasi sekolah di masa pandemi ini.

Melalui program ini, Zalva Fajhira Shabrina Putri yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dan salah satu peserta Kampus Mengajar Angkatan 1 diberikan kesempatan untuk mengabdi dan berkontribusi secara langsung di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bandung Barat, SD Negeri 03 Kertajaya yang terletak di Jln U.Suryadi No. 39, Kertajaya, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat Prov. Jawa Barat selama 12 minggu mulai dari 22 Maret 2021 hingga 25 Juni 2021. Penerjunan ini dilakukan untuk menghadapi situasi darurat pendidikan agar peralihan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan pandemi tidak lagi menjadi penghalang dalam menjunjung pendidikan.

Sulitnya akses internet dan kurangnya gawai yang memadai menuntut mahasiswa bersangkutan untuk mencari cara lain dalam menjalankan pembelajaran di SDN 03 Kertajaya pada masa pandemi ini. 

Hal ini mengharuskan adanya penerapan secara bergantian pembelajaran melalui media sosial seperti Whats App dan program door to door yang dibagi ke dalam dua kelompok kecil agar protokol kesehatan tetap terlaksana dengan baik. 

Pembelajaran door to door dilaksanakan kurang lebih 2 jam untuk setiap kelompoknya sedangkan pembelajaran melalui Whats App dilaksanakan dengan waktu yang lebih fleksibel pengerjaan dan pengumpulan pekerjaannya.

Upaya peningkatan literasi dan numerasi melalui pembelajaran door to door dilakukan secara variatif dengan mengusung kombinasi metode pembelajaran Problem-Based Learning dan Project-Based Learning. 

Menggunakan metode ini, para siswa dituntut untuk peka terhadap permasalahan di sekitar mereka terutama di tengah pandemi yang berlangsung serta mengedepankan kemampuan problem solving dan critical thinking dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Mahasiswa menggunakan berbagai media seperti alat gambar digital, kertas warna, kertas karton, dan alat mewarnai yang beragam.

Selain dituntut untuk berpikir kritis, para siswa juga diberi kebebasan untuk berkreasi dan menuangkan setiap ide kreatif dan inovatif yang dimilikinya melalui berbagai karya yang ditugaskan seperti kolase dari bahan yang mudah ditemui, pembuatan berbagai jenis iklan dengan tema yang berkaitan dengan pandemi, hingga mempelajari berbagai bangun datar dan bangun ruang dengan hiasan warna-warni. 

Sebelumnya, para siswa mengeluh karena semenjak pandemi, banyak materi dari berbagai mata pelajaran yang kurang dapat dipahami karena kurangnya adaptasi pada peralihan metode pembelajaran. Namun, ketika pelaksanaan program Kampus Mengajar dilakukan, Para siswa sangat antusias dan termotivasi mengikuti pembelajaran karena lebih beragamnya metode dan media pembelajaran yang digunakan.

Mahasiswa juga ikut berkontribusi membantu sekolah menghadapi pandemi dengan membantu pengadaptasian teknologi dan administrasi sekolah. Mahasiswa mengusung penggunaan Zoom meeting dan Google Form untuk absen para siswa agar lebih teratur dan disiplin. 

Sebelumnya, para siswa hanya diminta menuliskan nama lengkap secara berurutan yang dibimbing oleh orang tua masing-masing, tetapi hal ini tentunya kurang disiplin karena waktu yang terlalu fleksibel sehingga tidak sedikit siswa yang lalai dan mengisi absen di luar jam pelajaran. 

Hal ini membuahkan hasil yang sangat baik karena para siswa tampak lebih semangat dan disiplin dalam menghadiri tiap pembelajaran. Selain itu, Google Form juga dimanfaatkan untuk pelaksanaan kuis di akhir pembelajaran.

Untuk administrasi sekolah, mahasiswa ikut berkontribusi dalam menyusun data-data dari para siswa yang bersangkutan, melengkapi data-data seperti nilaii yang telah terkumpul baik dari kegiatan harian hingga ulangan akhir semester serta membantu memasukkannya ke dalam aplikasi rapor yang telah disediakan oleh dinas pendidikan. 

Dengan dibantunya pengisian data tersebut, para guru merasa sangat terbantu karena pengerjaan menjadi teratur, bahkan dapat terselesaikan jauh lebih cepat.

Kegiatan KKN Rekognisi melalui program Kampus Mengajar memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengabdi dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya program bantuan dari Kemendikbud RI ini, diharapkan Indonesia akan dapat beradptasi dengan peralihan yang terjadi akibat pandemi dan lekas pulih dari darurat pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun