Menggunakan metode ini, para siswa dituntut untuk peka terhadap permasalahan di sekitar mereka terutama di tengah pandemi yang berlangsung serta mengedepankan kemampuan problem solving dan critical thinking dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Mahasiswa menggunakan berbagai media seperti alat gambar digital, kertas warna, kertas karton, dan alat mewarnai yang beragam.
Selain dituntut untuk berpikir kritis, para siswa juga diberi kebebasan untuk berkreasi dan menuangkan setiap ide kreatif dan inovatif yang dimilikinya melalui berbagai karya yang ditugaskan seperti kolase dari bahan yang mudah ditemui, pembuatan berbagai jenis iklan dengan tema yang berkaitan dengan pandemi, hingga mempelajari berbagai bangun datar dan bangun ruang dengan hiasan warna-warni.Â
Sebelumnya, para siswa mengeluh karena semenjak pandemi, banyak materi dari berbagai mata pelajaran yang kurang dapat dipahami karena kurangnya adaptasi pada peralihan metode pembelajaran. Namun, ketika pelaksanaan program Kampus Mengajar dilakukan, Para siswa sangat antusias dan termotivasi mengikuti pembelajaran karena lebih beragamnya metode dan media pembelajaran yang digunakan.
Mahasiswa juga ikut berkontribusi membantu sekolah menghadapi pandemi dengan membantu pengadaptasian teknologi dan administrasi sekolah. Mahasiswa mengusung penggunaan Zoom meeting dan Google Form untuk absen para siswa agar lebih teratur dan disiplin.Â
Sebelumnya, para siswa hanya diminta menuliskan nama lengkap secara berurutan yang dibimbing oleh orang tua masing-masing, tetapi hal ini tentunya kurang disiplin karena waktu yang terlalu fleksibel sehingga tidak sedikit siswa yang lalai dan mengisi absen di luar jam pelajaran.Â
Hal ini membuahkan hasil yang sangat baik karena para siswa tampak lebih semangat dan disiplin dalam menghadiri tiap pembelajaran. Selain itu, Google Form juga dimanfaatkan untuk pelaksanaan kuis di akhir pembelajaran.
Untuk administrasi sekolah, mahasiswa ikut berkontribusi dalam menyusun data-data dari para siswa yang bersangkutan, melengkapi data-data seperti nilaii yang telah terkumpul baik dari kegiatan harian hingga ulangan akhir semester serta membantu memasukkannya ke dalam aplikasi rapor yang telah disediakan oleh dinas pendidikan.Â
Dengan dibantunya pengisian data tersebut, para guru merasa sangat terbantu karena pengerjaan menjadi teratur, bahkan dapat terselesaikan jauh lebih cepat.
Kegiatan KKN Rekognisi melalui program Kampus Mengajar memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengabdi dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya program bantuan dari Kemendikbud RI ini, diharapkan Indonesia akan dapat beradptasi dengan peralihan yang terjadi akibat pandemi dan lekas pulih dari darurat pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H