Mohon tunggu...
Zalva FSP
Zalva FSP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - KKN Kelompok 15

Halo. Saya Zalva Fajhira Shabrina Putri, salah satu mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang mengikuti kegiatan KKN Rekognisi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKNT UPI: Menangkis Darurat Pendidikan Selama Masa Pandemi di Sekolah 3T Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 1

27 September 2021   08:33 Diperbarui: 27 September 2021   08:37 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggunakan metode ini, para siswa dituntut untuk peka terhadap permasalahan di sekitar mereka terutama di tengah pandemi yang berlangsung serta mengedepankan kemampuan problem solving dan critical thinking dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Mahasiswa menggunakan berbagai media seperti alat gambar digital, kertas warna, kertas karton, dan alat mewarnai yang beragam.

Selain dituntut untuk berpikir kritis, para siswa juga diberi kebebasan untuk berkreasi dan menuangkan setiap ide kreatif dan inovatif yang dimilikinya melalui berbagai karya yang ditugaskan seperti kolase dari bahan yang mudah ditemui, pembuatan berbagai jenis iklan dengan tema yang berkaitan dengan pandemi, hingga mempelajari berbagai bangun datar dan bangun ruang dengan hiasan warna-warni. 

Sebelumnya, para siswa mengeluh karena semenjak pandemi, banyak materi dari berbagai mata pelajaran yang kurang dapat dipahami karena kurangnya adaptasi pada peralihan metode pembelajaran. Namun, ketika pelaksanaan program Kampus Mengajar dilakukan, Para siswa sangat antusias dan termotivasi mengikuti pembelajaran karena lebih beragamnya metode dan media pembelajaran yang digunakan.

Mahasiswa juga ikut berkontribusi membantu sekolah menghadapi pandemi dengan membantu pengadaptasian teknologi dan administrasi sekolah. Mahasiswa mengusung penggunaan Zoom meeting dan Google Form untuk absen para siswa agar lebih teratur dan disiplin. 

Sebelumnya, para siswa hanya diminta menuliskan nama lengkap secara berurutan yang dibimbing oleh orang tua masing-masing, tetapi hal ini tentunya kurang disiplin karena waktu yang terlalu fleksibel sehingga tidak sedikit siswa yang lalai dan mengisi absen di luar jam pelajaran. 

Hal ini membuahkan hasil yang sangat baik karena para siswa tampak lebih semangat dan disiplin dalam menghadiri tiap pembelajaran. Selain itu, Google Form juga dimanfaatkan untuk pelaksanaan kuis di akhir pembelajaran.

Untuk administrasi sekolah, mahasiswa ikut berkontribusi dalam menyusun data-data dari para siswa yang bersangkutan, melengkapi data-data seperti nilaii yang telah terkumpul baik dari kegiatan harian hingga ulangan akhir semester serta membantu memasukkannya ke dalam aplikasi rapor yang telah disediakan oleh dinas pendidikan. 

Dengan dibantunya pengisian data tersebut, para guru merasa sangat terbantu karena pengerjaan menjadi teratur, bahkan dapat terselesaikan jauh lebih cepat.

Kegiatan KKN Rekognisi melalui program Kampus Mengajar memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengabdi dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya program bantuan dari Kemendikbud RI ini, diharapkan Indonesia akan dapat beradptasi dengan peralihan yang terjadi akibat pandemi dan lekas pulih dari darurat pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun