Mohon tunggu...
Zalfa Khairunnisa
Zalfa Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Industri Pariwisata UPI Kampus Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menerapkan Kembali Budaya Gotong Royong Pasca Pandemi Covid-19

9 Maret 2023   21:57 Diperbarui: 10 Maret 2023   11:12 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Gotong Royong Di Lingkungan Kampus

Gambar 2. Kerja Bakti yang Dilakukan KartaMabes Bandung
Gambar 2. Kerja Bakti yang Dilakukan KartaMabes Bandung

Perlu adanya perbaikan pada sistem masyarakat itu sendiri, hal ini dapat dilakukan oleh pemimpin seperti ketua RT, RW dan Lurah atau Kades untuk lebih mengoptimalkan sosialisati tentang persatuan dan kebersamaan (Fusnika & Tyas, 2018). Peranan yang bisadilakukan oleh tokoh masyarakat yaitu dengan melakukan sosialisasi yang terbuka secara umum. Hal ini berarti, masyarakat ikut hadir dalam sosialisasi tersebut sehingga meningkatkan kesadaran diri untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan gotong royong.

Misalnya, dari kepala desa dalam sosialiasi menyatakan bahwa gotong royong adalah cerminan kerukunan antar tetangga. Selain itu, tokoh agama juga bisa berperan penting dalam sosialisasi ini dengan menyampaikan bahwa ciri manusia yang beriman adalah yangmelakukan kegiatan saling tolong menolong, menjaga persaudaraan, menjauhi sikap egois, dan menghargai orang lain.

Selain tokoh masyarakat, pemerintah juga memiliki peran penting agar kegiatan gotong royong terlaksana dengan baik. Pemerintah bisa menunjukan dukungannya dengan menyediakan sarana dan prasarana yang digunakan dalam gotong royong, misalnya denganmenyediakan alat kebersihan. Selain itu, pemerintah bisa juga menerjunkan langsung aparat pemerintahan. Biasanya Polisi Militer ikut serta dalam kegiatan gotong royong di lingkungan masyarakat. Kehadiran aparat pemerintah ini menunjukan kepedulian pemerintah yang kemudian akan menimbulkan semangat masyarakat dalam gotong royong.

REFERENSI

Fusnika & D. K. Tyas. 2018. Menumbuhkan kembali budaya kee'rja banyau sebagai nilai luhur masyarakat Desa Sungai Deras Kecamatan Ketungau Hilir Kabupaten Sintang. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 9(2): 82-162.

Effendi, T. N. 2013. Budaya gotong royong masyarakat dalam perubahan sosial saat ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi. 2(1): 1-18.

Kropotkin, P. 2006. Gotong Royong Kunci Kesejahteraan Sosial: Tumbangnya Darwinisme Sosial. Piramedia,.Depok.

Milla, M. N. 2022. Setelah pandemi : preferensi individu dan kelompok dalam interaksi sosial. Jurnal Psikologi Sosial. 20(2): 3-4.

Mishra, N. P., Das, S. S., Yadav, S., Khan, W., Afzal, M., Alarifi, A., kenawy, E. R., Ansari, M. T., Hasnain, M. S., & Nayak, A. K. 2020. Global impacts of pre- and post-COVID-19 pandemic: Focus on socio-economic consequences. Sensors International, 1(July).

Sakti, L. P., T. Sulistyaningsih, & T. Sulistyowati. 2021. Perubahan sosial masyarakat pasca pandemic COVID-19 di Kota Malang. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik. 6(2): 217-230.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun