Hal-hal tersebutlah yang membuat penggunaan BISINDO dinilai lebih relevan dan memahami penyandang disabilitas Tunarungu.
Referensi:
Gumelar, G., Hafiar, H., & Subekti, P. (2018). Bahasa Isyarat Indonesia Sebagai Budaya Tuli Melalui Pemaknaan Anggota Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu. Informasi, 48(1), 65. http://dx.doi.org/10.21831/informasi.v48i1.17727
Kamus SIBI. (2020). Kamus SIBI. https://pmpk.kemdikbud.go.id/sibi/
Klobility - BISINDO dan SIBI: Apa Bedanya? (n.d.). Retrieved May 20, 2022, from https://www.klobility.id/post/perbedaan-bisindo-dan-sibi
Kurnia, D. R., & Slamet, T. (2016). MENORMALKAN YANG DIANGGAP “TIDAK NORMAL” (Studi Kasus Penertiban Bahasa Isyarat Tunarungu di Sekolah Luar Biasa [SLB] dan Perlawananya di Kota Malang). Ijds, 3(1), 34–43. http://ijds.ub.ac.id
Mursita, R. A. (2015). Respon Tunarungu Terhadap Penggunaan Sistem Bahasa Isyarat Indonesa (Sibi) Dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) Dalam Komunikasi. Inklusi, 2(2), 221. https://doi.org/10.14421/ijds.2202
PUSBISINDO | Pusat Bahasa Isyarat Indonesia. (n.d.). Retrieved May 20, 2022, from https://pusbisindo.org/faq
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H