Pertama. Ada Pilihan Bahan Dasar Bakso.
Di kampungku, setidaknya ada tiga bahan campuran bakso: Daging Ikan, Daging Ayam, hingga Daging Sapi.
Nah, campuran bahan ini, bisa menjadi titik rujukan bakso favorit, tah? Di keluargaku sendiri, berbeda-beda pilihan rasa.
Kedua. Ada Pilihan Sensasi Rasa.
Umumnya, rasa bakso itu mirip-mirip, kan? Nah, sensasi rasa menjadi unsur penentu bakso itu favorit atau tidak. Sensasi itu, tak hanya campuran bahan dasar, tapi varian isi bakso.
Ada yang suka Bakso Orisinil, Ada Bakso Telor (telor bebek, telor ayam, atau telor puyuh), Bakso Urat, atau Bakso Mercon (isi cabai rawit), hingga bakso lava dan beranak pinak!
Ketiga. Ada pilihan bonus topping
Keberadaan bonus topping pada semangkok bakso, bisa saja menjadi alasan penentuan bakso itu favorit atau tidak.
Ada kalanya, pedagang bakso menambahkan bonus topping berupa: irisan tahu, potongan bakwan, bakso goreng, tetelan hingga ceker dan leher ayam! Aih....
Keempat. Layanan dan Suasana.
Nah, ini juga jadi alasan kenapa bakso itu favorit. Bayangkan damainya, jika kita datang, dihadiahi senyuman, ditanyakan dengan seksama menu yang dipesan, plus disajikan dengan cara elegan?
Apatah lagi, jika tempat bakso itu, berada di tepian danau yang kerap disinggahi burung-burung bangau. Atau menikmati bakso sambil lesehan di pinggir sungai yang dialiri air bersih dan jernih?