"Membosankan!"
Lelaki berbaju batik itu menatapku, sambil melemparkan map berwarna hijau. Beberapa lembar kertas putih tersebar. Tanpa suara, kedua tanganku bergerak cepat merapikan meja berbahan kayu jati itu.
"Kembalikan! Cari disain kegiatan ini. Dan Kau analisa draft anggarannya. Sesuai atau tidak!"
"Aku? Tapi ini bukan..."
"Dengar! Aku minta laporan kegiatan. Bukan pamer foto!"
Sepasang mata menatapku tajam. Aku sangat mengenal sosok yang sekarang berdiri di balik meja. Sesaat sunyi. Hingga nada dering ponsel, terdengar dari atas meja.
Sepasang mata Ari, menatapku. Kemudian beralih ke pintu. Akupun beranjak dari tempat dudukku. Bersiap pergi.
"Maafkanlah! Kau mengerti situasi yang kuhadapi saat ini, kan?"
***
"Masuklah!"
Kukuak setengah pintu. Senyum Ari menyambutku di belakang meja, ketika langkah kakiku mendekat. Tubuh tegap Ari tergesa berdiri menghampiri. Kuajukan tangan kananku.
"Selamat! Semoga...."
"Lupakanlah! Aku tak butuh basa-basimu."