Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merdeka dengan Mengasingkan Benci dan Mengosongkan Mimpi

23 Agustus 2022   22:02 Diperbarui: 24 Agustus 2022   07:00 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: pixabay.com


Akhirnya....

Banyak ramuan cara untuk mengisi kemerdekaan dengan sikap positif. Unsur filosofis dari seikat sapu lidi yang dipelajari di bangku sekolah dasar, kukira bisa menjadi salah satu tempat bersandar.

Hingga hari ini, aku percaya. Tak ada yang tak bisa. Dan tak ada yang tak mungkin jika terus bersama.

Apatah sulit? Aih, sulit mana jika dibandingkan dengan merebut dan mempertahankan kemerdekaan dulu? Izinkan kukutip satu rangkaian petuah yang hidup di ranah Minang:

"Bak manatiang minyak panuah. Bak maelo rambuik di dalam tapuang!"

Ada dua pesan dari petuah ini, hiduplah penuh kehati-hatian. Seperti membawa minyak agar tak tertumpah.

Dan, lakukanlah upaya terbaik. Seperti menarik sehelai rambut di dalam tepung. Tanpa berserakan, dan tanpa menimbulkan kerusakan.

Curup, 23.08.2022
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun