Bila kau penuhi ruang waktu dengan senyummu, kuingin kau melihat senyumku untukmu. Ketika kau warnai jejak hari dengan tawamu, kuharap kau nikmati tawaku untukmu.
Hanya itu. Tak perlu kau tahu rasaku.
Bila kau renangi genangan risau dalam anganmu, izinkan aku sebagai pelampung dalam anganmu. Ketika kau renungi bayangan suram dalam mimpimu, izinkan aku menjadi lentera dalam surammu.
Hanya itu. Tak perlu kau usik caraku
Bila kau menuai penggalan duka, biarkan aku yang menelan dukamu. Ketika kau mereguk patahan luka, biarlah aku yang menyesap lukamu.
Tak perlu tanyakan itu. Kau anakku.
Namun, jangan biarkan airmatamu untukku. Aku tak akan pernah mampu membilas airmatamu.
Curup, 20.11.2021
Zaldy Chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H