Bersamamu.
***
"Pakai sandal?"
Sekilas matamu menatap kakiku, kemudian beralih ke wajahku. Kau pasti tahu, sia-sia menunggu untuk mendengar jawabanku.
Dua minggu sebelum wisuda. Satu kantong kresek berwarna biru muda, kau ajukan di atas meja. Berisi sepatu itu. Sebagai hadiah ulang tahunku. Darimu.
Saat hari wisuda, wajahmu terlihat bahagia. Begitu pula, ketika berada di studio foto. Tiga petik foto dengan mengenakan toga, menjadi penanda aku pernah kuliah.
Aku sempat melihat kau gelengkan kepala, saat menatap sepatu baru itu. Dan, aku mengingat lekat kalimatmu:
"Kenapa tak terpikir membeli kaos kaki, ya?"
Aku tak akan menghitung berapa kali kau ujarkan kalimat itu, bila sedang membersihkan pigura foto di ruang tamu. Foto wisuda itu berdampingan dengan foto pernikahan dua puluh tahun lalu.
Dua foto, yang kau anggap terlalu mudah berdebu.
***
Sudah dua hari dan satu malam, sepatu itu menghabiskan waktu di halaman. Masih berperan sebagai jembatan. Di antara sebaris harapan dan segaris kenangan.