Air cucian beras yang diberikan kepada tanaman lidah buaya, membuatnya tetap rimbun. Walau sering diambil lidahnya untuk dijadikan bahan penyemprotan semua tanaman. Sebab memiliki kandungan zat perangsang tumbuh (ZPT).
Kunyit dan lengkuas belum keberatan, sekali seminggu diambil umbinya. Untuk diracik menjadi bahan pengusir hama. Berperan sebagai insektisida dan fungisida nabati plus alami.
Belum lagi Bawang Daun, salendri, dan cabai rawit yang acapkali diambil untuk memperkuat cita rasa bakwan dan nasi goreng! Ahaaaaay...
"Jadi, di Beranda gak ada bunga, Bang?"
Oh, ada bunga Melati, Mawar Merah, Jengger Ayam dan beberapa jenis bunga lain. Tak hanya menambah estetika, juga sebagai bunga "refugia". Â Fungsinya untuk pengalih hama tanaman. Sebab, konsepku adalah"mengendalikan" hama.
Tak masalah jika satu atau dua tumbuhan "dicicipi" ulat atau kutu daun. Selagi kupu-kupu dan lebah madu masih mampir, artinya ekosistem kehidupan di "hutan kota" beranda rumah masih terjaga.
Jadi?
Aku membayangkan! Jika setiap individu bisa berperan seperti tebakanku pada makna kemerdekaan tanaman itu, pasti akan maknyus!
Bayangkan jika setiap orang mampu bertahan dalam segala keterbatasan. Tak akan ada keinginan untuk berlaku curang menutupi aneka kekurangan.
Saat memiliki uang lima ribu, maka yang terpikir adalah apa saja yang bisa dibelanjakan dengan uang sejumlah itu. Tak berangan-angan membeli barang seharga lima puluh ribu atau lebih yang berujung menghabiskan energi dan memantik emosi.
Jika mau berbagi dan menerima keadaan serta perbedaan, mungkin akan meminimalisir keluhan dan curhatan sana-sini. Bisa jadi, tak ada perasaan paling menderita sendiri, paling miskin sendiri, dan paling-paling lainnya.