Ketiga. Menerima Keadaan dan Perbedaan.
Dua rumpun Daun Pandan Wangi, mesti menerima keadaan ditanam pada ember bekas coran semen. Beberapa daun bawang dan benih cabai ditempatkan pada wadah bekas popmie atau kaleng roti.
Di sisi lain, sayur Kangkung, sayur Sawi Bunga dan Pakchoy harus antri bergantian untuk tumbuh di media bekas kotak anggur. Begitu juga Daun Mint yang sibuk melingkari botol bekas minuman atau Lidah Buaya yang merimbuni kaleng bekas cat tembok ukuran 5 Kg.
Tak ada rajuk dari Daun Saledri, saat menyaksikan satu spesies ditempatkan berdampingan, tapi berbeda media. Ada di pot plastik, dalam polybag berbeda ukuran, atau pada potongan botol bekas.
Pokoke nrimo!
Keempat, Tetap Memberi Manfaat.
Kukira, sepertiku. Semua tanaman pun ingin memberikan yang terbaik, tapi memaklumi dengan segala keterbatasan yang ada.
Rutinitas memberi nutrisi organik (semoga bisa kutulis pada artikel berbeda), tanpa pupuk kimia sintetis, diganjar aneka sayuran yang tumbuh lumayan subur, dan bergantian menjangkau dapur.
Ketika mengatur penyiraman, diganjar daun mint yang terus tumbuh, walau setiap sore hari 5 helai daunnya dipetik untuk diseduh air mendidih tanpa gula. Dijadikan minuman teh untuk menjaga kestabilan tubuh.