Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Besok Upacara

16 Agustus 2021   19:38 Diperbarui: 16 Agustus 2021   19:45 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

[Kali ini, bukan suara ambulan. Tapi sebuah pengumuman]

"Diharapkan memasang Bendera di depan rumah!"

Hari Pertama.
Dwiwarna berjemur sejak pagi. Melepas penat dari pengap isi lemari. Terpasung pada tiang-tiang kayu dan bambu. Menghuni tepian jalanan berdebu. Menyalakan alarm ingatan. Sesaat lagi Agustusan.

Pagi Kedua.
Dwiwarna merunduk di tiang penyangga. Usai semalaman memeluk hujan yang menyapa. Menjadi saksi sepi riak-riak perjuangan. Tertelan riuh ulir-ulir kehidupan. Mereguk satu alasan. Bertahan.

Pagi Ketiga.
Dwiwarna masih berkibar di udara. Mencari pencuri asa yang tersia. Sibuk menyibak butiran doa yang tersisa. Berharap anak-anak negeri tak lupa. Pengorbanan bukan selongsong hampa.

[Usai senja. Di beranda.]
"Ayah, besok upacara?"
"Pengibaran bendera, Nak!"
"Kan, sudah?"
"Tapi, besok hari merdeka, Nak!"

Curup, 16.08.2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun