Apalagi, seiring pertambahan usia dan panjang-pendek pengalaman, mimpi pun sering berganti. Atau mungkin tertukar? Aih...
Sejujurnya, sebagai orangtua, kecemasan dan kekhawatiranku pasti ada.
Jangan-jangan kesukaan itu berdampak buruk! Akan mengganggu pelajaran dan tugas sekolah, menyita waktu belajar beberes rumah dan lain sebagainya.
Jangan-jangan figur Jung Kook yang hingga hari ini menjadi makhluk sempurna sejagat bagi anak gadisku, ternyata seperti bulan purnama. Hanya sempurna di tanggal pertengahan bulan?
Masih banyak barisan jangan-jangan yang bisa aku tuliskan.Â
Namun, jika kupaksakan untuk menghentikan kesukaan itu, jejangan aku malah membangun bendungan dengan pondasi yang rentan? Suatu saat bakal jebol dan ambrol?
Jadi, pilihanku saat ini adalah "mendampingi" sebagai teman. Selain menitip kepercayaan. Aku berharap, suatu saat anakku juga akan melalui rute seperti kujalani dulu.
"Mengenal, meniru, mengukur batas diri, dan menyusun mimpi."
Pernah ada yang bertanya, di grup Parenting. Apatah makna orangtua menemani itu, bermakna mengikuti?
"Iya. Tapi sekadarnya aja. Biar cerita nyambung!"
"Emang Abang tahu artis Kpop?"
"Bilang anakku, Ayah pasti menyesal jika tak mengenal Tzuyu dari Twice!"
Curup, 07.06.2021
zaldy chan
[Ditulis untuk Kompasiana]