Curup, 09.05.2021
Untukmu, Na.
Kau tak marah, kan?
Maafkanlah tentang foto-foto buka bersama yang kemarin terkirim di grup Whatsapp keluarga. Uda sudah mengingatkan. Tapi tak mungkin bisa mencegah, kan?
Kau pasti mengerti. Itu cara mereka untuk luapkan kebahagiaan. Sebab, jarang sekali bisa berkumpul, apalagi saat buka bersama di rumah Amak.
Kiriman foto-foto itu, mungkin sebagai cara mereka. Kau sudah membaca pertanyaan dan pernyataan yang mengiringi foto itu, kan? Mereka pun rindu padamu. Juga anak-anakmu.
Andai kau bisa pulang ke Curup! Tapi kita diajari Amak untuk tak terbiasa berujar andai, kan?
Na,
Ini tahun kedua, kau tak bisa pulang. Namun, kali ini bukan lagi tentang larangan mudik atau ancaman korona.
Bukan juga tentang jarak Kota Padang-Curup yang bisa ditempuh dengan hitungan belasan jam.
Tapi tentang pilihan dan keputusanmu. Karena kedua anakmu, harus bersiap untuk mengikuti ujian sekolah. Hanya tiga hari sesudah lebaran.
Uda, juga mereka berusaha mengerti. Ini bukan tentang keinginan untuk berkumpul bersama keluarga. Tapi tentang pendidikan anak-anakmu.
Dan, itu kewajiban juga tanggungjawabmu sebagai orangtua. Juga sebagai ibu.
Awal Juni, anak bungsu Ni Fat akan menikah. Anak-anakmu sudah liburan, kan? Uda harap, kau bisa pulang ke Curup. Biar kita berkumpul bersama, walau tak lagi buka bersama.
Na,
Tetaplah sehat, dan tetaplah waspada. Itu yang paling penting pada situasi saat ini.
Uda percaya, sebagai ibu, kau lebih tahu hal terbaik yang harus kau lakukan untuk suami dan anak-anakmu.
Terakhir, ingat pesan Uda :
Jika nanti videocall dengan Amak. Ceritakan tentang yang baik-baik saja, ya? Kita sudah sepakat, tak akan membuat Amak menangis, kan?
Titip salam untuk suami dan anak-anakmu. Kau harus tahu, Keluarga di Curup juga merindukanmu.
"Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin."
Salam,
Uda Zaldy Chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H