Ketiga. Menata Anggaran Rutin Lebaran
Percayalah. Pasti ada anggaran rutin saat lebaran. Entah sebagai THR untuk orang yang membantu di rumah. Termasuk tunjangan untuk anggota keluarga, Orangtua serta Mertua.
Belum lagi angpau untuk keponakan yang datang, anak teman atau sesiapapun yang dianggap patut untuk disisipkan angpau. Tak harus bernilai besar, namun mesti ada, kan? Masa sekali setahun, gak nyicipin uang jajan?
Keempat. Mewaspadai Anggaran Tak Terduga
Nah, ini juga butuh dihitung, kan? Semisal biaya merawat kendaraan, agar tak alami kerusakan di momen lebaran. Termasuk anggaran BBM yang dibutuhkan.
Menata Hati, Meniti Senyuman pada Idul Fitri
Begitulah! Aku memilih untuk tega, jika berkaitan pada keberlangsungan kehidupan sesudah lebaran. Pengalaman mengajarkan padaku, untuk tidak berbuat nekad! Apalagi kemudian sibuk meminjam kiri-kanan untuk lebaran.
Sejak dini aku memberikan pengertian kepada anggota keluarga, terutama anak-anakku. Jika lebaran bukanlah membuka gerbang hawa nafsu lebar-lebar!
Keberuntungan bagiku, karena sejak kecil diberitahu dan dilatih 4 konsep di atas, anak-anakku pun tak melakukan pemberontakan. Urusan membeli baju atau modifikasi rumah, bisa dilakukan kapan pun. Tak harus di momentum lebaran.
Sing penting, saat lebaran nanti. Semua anggota keluargaku bisa menata hati dan meniti senyuman di hari idul fitri.