Aih, ternyata persamaan dan perbedaan itu juga bersaudara!
Dari kisah masa kecil itu, aku jadi tahu. Praduga itu, hanya anggapan yang ada dalam imajinasi! Anggapan tidak pernah diungkapkan. Dan, praduga itu bisa baik, bisa juga kemungkinan terburuk.
"Bukankah Praduga itu tuduhan, Bang?"
"Beda! Tuduhan itu, hasil dari dugaan."
Sebagai perumpamaan. Ketika terjadi terjadi sebuah kejahatan, anggaplah kasus pembunuhan. Maka Kepolisian harus menciptakan "anggapan-anggapan" yang biasanya disebut curiga. Kemudian melakukan proses penyelidikan atau pelidikan.
Kata duga itu adalah perkiraan. Menduga itu sudah melalui tahapan perhitungan atau penaksiran. Hasilnya anggapan itu adalah dugaan! Orangnya disebut terduga!
Jika dari proses dugaan tersebut, ternyata ditemukan seseorang yang diduga kuat melakukan tindakan kriminal itu, maka dugaan akan berubah menjadi tuduhan.
Orang yang terduga, akan berubah status menjadi tersangka. Jika dugaan itu semakin kuat, maka akan naik lagi menjadi terdakwa, kemudian berujung terpidana.
Jadi? Praduga itu sebelum lakukan duga. Jauh dari makna dugaan, apalagi tuduhan.
"Ternyata beda, ya?"